Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wanita Asal Ponorogo Jatim Bikin Kerajinan Patchwork, Pernah Dikirim ke Malaysia hingga AS

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi patchwork. Istianaturrosyidah memproduksi berbagai macam patchwork, dari pouch (tas kecil), tas besar, tempat kacamata, dompet dan berbagai macam lainnya.

Namun jika berupa sambungan dengan berbagai macam kain, patchwork jenis pouch hanya dua saja dalam satu hari.

“Kalau tas yang besar tentu lebih lama, berhari-hari. Satu bulan terjual 30 pcs. Macam-macam, ada tas, dompet. Harga mulai Rp 40 ribu,” sebutnya.

Baca juga: Telaga Ngebel dan 4 Tempat Wisata di Ponorogo yang Lagi Hits Buat Dikunjungi saat Liburan

Yang paling mahal adalah tas dengan patokan harga untuk tas besar adalah Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu.

Tergantung besar dan tingkat kerumitan.

“Berbicara omzet tentu naik turun. Ya mungkin omzet Rp 5 juta. Itu kurang lebih sih. Alhamdulillah kalau kerajinan patchwork itu tidak ada pasang surut,” tegasnya.

Di mana, tidak tergantung orang punya hajat maupun moment tertentu. Ana pun memasarkan melalui media sosial miliknya. Dan pasarnya terjangkau jauh tidak hanya di bumi reog saja.

“Kalau di Indonesia seluruh Pulau kayaknya pernah kirim ya. Lalu di luar negeri ke Amerika Serikat dan Malaysia,” paparnya.

Yang beli dari Amerika Serikat dan Malaysia diklaim adalah warga sana. Bukan warga Indonesia yang bekerja di Amerika Serikat maupun Malaysia.

“Doakan saja bertahan dan terus berkarya,” pungkasnya.

(TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kerajinan patchwork Milik Ibu di Ponorogo Tembus Amerika dan Malaysia, Manfaatkan Kain Perca.