Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Exotic Carica

Exotic Carica Jadi Oleh-oleh Paling Favorit dari Dieng Wonosobo, Kamu Sudah Pernah Coba?

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Exotic Carica, oleh-oleh khas Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kalau liburan ke Dieng, biasanya kamu bawa pulang oleh-oleh apa, traveler?

Selain tempe kemul dan kacang Dieng, ternyata ada satu lagi oleh-oleh khas Dieng, Wonosobo yang jadi favorit wisatawan.

Yap, namanya carica yang terbuat dari buah carica khas Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng - maskot Kota Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca juga: Roti Kopi Aren Khas Takengon Aceh, Oleh-oleh Unik dari Bubuk Kopi Arabika

Memiliki daging buah yang tebal, carica dikemas praktis menjadi sebuah oleh-oleh berupa manisan.

Exotic Carica produksi Sri Endarwati dari Dusun Patakbanteng Desa Dieng Kecamatan Kejajar Wobosobo di gerai toko keduanya. (TRIBUNJOGJA.COM/AGUS WAHYU)

Meski daging buahnya tebal, carica menghadirkan tekstur yang lembut dan sedikit renyah.

Jadi pas banget dinikmati saat dingin.

Kamu yang belum pernah nyobain carica, bisa nih sesekali membelinya saat liburan ke Dieng.

Baca juga: Asyiknya Berburu Oleh-oleh di Teras Malioboro Jogja, Dilengkapi Food Court Buat Kulineran

Tempat beli carica bisa kamu temukan di Rumah Produksi Exotic Carica.

Lokasinya berada di Jalan Dieng No. KM 24, Patakbanteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Namun, siapa sangka buah carica (dibaca karika) ini awalnya tak mau dilirik oleh petani di sekitar Dieng, kendati tanaman ini menjadi khas karena hanya tumbuh di kawasan ini.

Baca juga: Pie Susu Putri Jadi Oleh-oleh Khas Bali Paling Favorit, Harga Terjangkau Mulai Rp 20 Ribuan

Sri Endarwati, pemilik UD Alam Lestari yang memroduksi Exotic Carica merupakan satu di antara pelopor industri mikro dan menengah buah carica di wilayah Dieng. 

Proses pembuatan manisan Carica, oleh-oleh khas dari Dieng. (Kompas.com/Nazar Nurdin)

Ada sejarah berliku saat membangun industri rumahan buah yang memiliki rasa unik antara nanas dan markisa.

"Awalnya itu saat suami saya menjabat Kepala Desa Dieng (Kecamatan Kejajar) pada tahun 2007-2013. Saat itu kan awal-awal munculnya gas elpiji. Nah, kami kepikiran kenapa nggak menanam pohon carica, hasilnya bisa untuk beli gas elpiji. Kami mengajak teman-teman kelompok tani di Kalilembu Dieng bekerja sama dengan Perhutani, karena lahan untuk pengembangan pohon carica ada di kawaan hutan Perhutani," papar Endar, kepada Tribunjogja.com.

Baca juga: Oleh-oleh Sehat dan Halal di Bali, Mie Kelor Gud dari Daun Kelor, Harga Mulai Rp 8 Ribuan

Selain itu, Endar bersama sejumlah aktifis lingkungan hidup juga mengedukasi masyarakat Desa Dieng agar bisa mengalihkan tanaman di luar kentang. 

Ia mengakui, selama itu tanaman kentang menjadi dominasi utama lahan pertanian bagi petani Dieng

"Memang selama itu di dataran tinggi Dieng didominasi jenis tanaman kentang. Tanaman kentang kalau dari sisi lingkungan banyak merusak lahan. Karena itu, ada gerakan edukasi agar lahan-lahan di Dieng ini ditanami tanaman atau pohon yang produksi dan aman bagi kelestarian lingkungan dalam jangka panjang," tuturnya.

"Awalnya saya juga hanya menanam kentang, tapi setelah diberikan pengarahan mengenai potensi tanaman carica, akhirnya saya memilih carica sebagai tanaman utama," sambung Endar.

Endar mengaku saat itu yakin bahwa budidaya tanaman carica bisa menyejahterakan kehidupan petani. 

"Saya yakin ini akan menjadi usaha yang bisa berkembang bagus. Soalnya, carica ini unik, rasanya seperti nanas bukan, mirip markisa juga tidak dan hanya ada di kawasan Dieng. Sekarang ini kan terbukti makin berkembang pesat menjadi oleh-oleh khas Dieng atau Wonosobo," lanjut Endar, saat ditemui di kios Exotic Carica 2 di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca juga: Berburu Roti Bluder Oleh-oleh Khas Bromo dari Kentang Merah, Unik Banget

Terbuka ajari cara bikin carica

Saat ini, ibu dua anak itu mulai menikmati perjuangannya dalam mengedukasi masyarakat petani dan ibu-ibu rumah tangga di Dieng agar beralih menanam dan mengolah buah carica.

"Saya sejak dulu, jika mau ada masyarakat yang ingin belajar cara membuat minuman carica ini, saya kasih tahu lengkap, semua resep tak kami tutup-tutupi, bagaimana proses awalnya sampai pengemasannya," ucapnya.

Pelabelan Exotic Carica milik Sri Endarwati di Patakbanteng Dieng Kejajar Wonosobo. (TRIBUNJOGJA.COM/AGUS WAHYU)

Perkembangan industri oleh-oleh khas carica di Dieng pun tumbuh pesat. 

Ratusan industri carica kini bertebaran di kawasan Plateau Dieng ini.

Menjadi di antara pelopor perkembangan produsen minuman carica disikapi Sri Endar biasa saja. 

Perempuan paruh baya yang sempat mengenyam pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta ini hanya berkomitmen menjaga cita rasa produk carica bermerk Exotic.

"Saya hanya ingin menjaga kualitas produk. Sebab, dengan menjaga kualitas citra rasa ini sekaligus menjaga kualitas produk khas Dieng. Mudah-mudahan ini bisa diikuti semua produsen, saya berharap begitu, bisa menjaga kualitas rasa. Tak hanya pada proses pembutannya, tapi juga penempatan di toko misalnya. Karena kemasan plastik, jika terkena panas matahari kan akan mengubah rasa," jelasnya.

Ia pun memasarkan produk caricanya hanya di dua gerai toko yang dimilikinya, yakni berada di Dusun Patakbanteng Desa Dieng, Kecamatan Kejajar Wonosobo.

"Tidak saya ndak menitipkan produk kami di tempat lain. Pun di Kota Wonosobo atau kota kota lain. Untuk yang pesen dari kota lain, bisa via online akan kami kirim. Ini tak lain agar, orang datang berwisata ke Dieng langsung ke toko kami. Tak hanya beli, pengunjung atau pembeli bisa lihat langsung proses produksi Exotic Carica," ujarnya.

Sekadar diketahui, Sri Endar mampu memproduksi Exotic Carica sebanyak 4 sampai 6 kuintal buah carica setiap hari untuk kebutuhan 2 gerai tokonya.

Jika dihitung per biji kemasan, bisa mencapai 4.000-5.000 pcs dalam bentuk cup ukuran kecil.

"Alhamdulillah, kita juga menampung hasil olahan UMKM masyarakat dusun Patakbanteng, namun di luar carica. Pengembangan kami untuk carica ada varian minuman nanas madu dan terong Belanda dipadukan dengan buah Bit," tambah Endar.

Tonton juga:

Rekomendasi tempat sewa motor di Wonosobo

Traveler, jika kamu masih ingin menjelajah tempat wisata di Batam jangan lupa rental motor agar lebih praktis.

Tersedia layanan tempat sewa motor di Wonosobo buat kamu yang datang dari luar kota dan tidak membawa kendaraan.

Berikut rekomendasinya:

1. Ndanuk Rental Motor

Ndanuk Rental Motor memiliki cukup banyak unit yang disewakan.

Traveler bisa menyewanya dengan beragam tarif, tergantung lama sewa dan tipe motor.

Ndanuk Rental Motor tidak melayani antar jemput, serta fasilitas helm tidak termasuk dalam biaya sewa.

Oleh karena itu, ada baiknya bertanya secara detail terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi.

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi nomor 082136918753.

Lokasi: RW 5, Jlamprang, Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

2. Putra Wijaya

Putra Wijaya merupakan persewaan mobil dan motor di Wonosobo.

Buat traveler yang ingin menyewa motor, tarifnya dibanderol mulai Rp 80.000 - Rp 160.000 per hari.

Pilihan unit motor yang disewakan cukup beragam, dan pastinya dijamin terawat.

Selain sewa motor, Putra Wijaya juga melayani paket wisata ke sejumlah destinasi, termasuk Dieng.

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi nomor 085228963508.

Lokasi: Jalan Banyu Urip Nomor 117, Longkrang, Wonosobo Timur, Wonosobo, Jawa Tengah.

Ilustrasi sewa motor untuk liburan keliling Wonosobo. Ada banyak tempat sewa motor di Wonosobo yang bisa dipesan dengan tarif terjangkau. (4601460 /Pixabay)

3. Dhandhan

Tempat sewa motor di Wonosobo lainnya yang bisa menjadi pilihan adalah Dhandan.

Dhandhan memiliki beragam unit yang disewakan dengan tarif terjangkau.

Fasilitasnya juga lengkap, termasuk helm dan jas hujan.

Buat traveler yang tak ingin ribet, bisa memanfaatkan layanan antar jemput yang tersedia.

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi nomor 085749001995.

Lokasi: Sruni, Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

4. Rental Sepeda Motor Sakura

Rental Sepeda Motor Sakura menyediakan jasa penyewaan sepeda motor, tempat istirahat, serta antar jemput.

Traveler yang ingin menyewa motor, bisa datang langsung ke lokasi dan melakukan pembayaran.

Terdapat cukup banyak pilihan motor yang bisa disewa, lengkap dengan helm dan jas hujan guna kenyamanan pelanggan.

Rental Sepeda Motor Sakura buka selama 24 jam, jadi traveler bisa mengunjunginya kapan pun.

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi nomor 085876039436.

Lokasi: Singkir, Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonsobo, Jawa Tengah.

Kawah Sikidang, tempat wisata di Dieng. (TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

5. New Pro Merah Putih

Berikutnya, ada New Pro Merah Putih yang siap memenuhi kebutuhan liburan traveler selama menjelajahi Wonosobo.

New Pro Merah Putih melayani persewaan motor dan mobil dengan tarif beragam.

Setiap unit yang disewakan sudah dilengkapi dengan beraga, fasilitas, termasuk helm dan jas hujan.

Lokasinya juga mudah dijangkau, sebab berada tak jauh dari Alun-alun Wonosobo.

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi nomor 089516366400.

Lokasi: Tegalrejo, Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

(TribunJogja/aguswahyu) (TribunTravel/nurulintaniar/yurokha)

Kumpulan artikel oleh-oleh

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Exotic Carica, Legend Oleh-Oleh Khas dari Dataran Tinggi Dieng Tak Pelit Bagi Resep Kualitas Produk