Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gemblong Duren 357

Beli Oleh-oleh Gemblong Duren 357 saat Liburan di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Varian rasa Gemblong Duren 357. Liburan ke Tawangmangu, Gemblong Duren 357 bisa menjadi pilihan oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Satu pack berisi lima gemblong dijual dengan harga Rp 18.000.

Bila pengunjung ingin gemblong digoreng di tempat, cukup menambah Rp 3.000.

Varian lain juga tersedia bagi pengunjung yang tidak suka durian.

Mulai dari gemblong isi cokelat, nangka, bligo, gula jawa, keju, nanas, maupun kombinasi.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Embun Lawu Tawangmangu, Destinasi di Karanganyar yang Bertabur Spot Instagramable

Selain gemblong durian, Gemblong Duren 357 juga menjual timus, getuk, dan gemblong mini.

Inovasi terus dilakukan untuk memperkaya pilihan oleh-oleh.

"Produk baru kami ketan durian, kadang ada orang bilang kalau gemblong lebih kental rasa singkongnya, sedangkan ketannya kurang. Jadi kami buat produk ketan durian," ungkap Bu Gemblong.

Rata-rata omzet per bulan Gemblong Duren 357 mencapai Rp 70 juta.

"Rata-rata bisa menjual 100 pack, tapi ya kalau pas sepi bisa hanya 10-20 pack per hari," imbuhnya.

Pemilik usaha Gemblong Duren 354, Tri Handoyo alias Pak Gemblong dan produk gemblong duren. (TRIBUNNEWS/Wahyu Gilang Putranto) 

Berdayakan Petani Lokal hingga Emak-emak

Usaha Gemblong Duren 357 memberdayakan petani lokal dan emak-emak.

Bahan utama yang digunakan Gemblong Duren 357 adalah singkong yang didapat dari para petani.

"Saya lihat Tawangmangu itu khasnya singkong Jalak Towo, kami ingin punya usaha yang bina lingkungan," ujar Bu Gemblong.

Sementara itu, mayoritas pegawai Gemblong Duren 357 merupakan emak-emak.

"Pegawai ada delapan, kalau Sabtu Minggu tambah tiga orang," ungkap Bu Gemblong.

Halaman
123