Nama kartini pada Rumah Roti Kartini diambil dari nama belakang pendiri yaitu ibunya Lisa Kartini.
Ibu Cecilia mewarisi bakat neneknya yang aktif di bidang usaha katering dan produksi kue di Bandung.
Baca juga: Mie Sagu Instan Makcio Khas Riau Cocok Jadi Oleh-oleh, Cara Bikinnya Gampang Banget
Resep warisan diturunkan ke putrinya, kemudian dibawa ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah untuk dikembangkan.
"Ibu saya suka masak dan buat roti sejak masih sekolah. Resepnya langsung dari nenek, diteruskan ke ibu. Pernah bikin roti banyak, kemudian dibagi-bagikan ke teman-temannya," terangnya, Senin (22/4/2024).
Kegemaran Lisa membagikan roti buatannya sendiri mendapatkan respons positif dari teman-temannya untuk mendirikan sebuah usaha di bidang produksi roti.
Lahirlah Rumah Roti Kartini Kudus, tempat usaha produksi aneka jenis roti atau kue dengan mempertahankan resep warisan turun temurun.
Saat ini lebih dari 200-an varian roti diproduksi dan dijual di Rumah Roti Kartini.
Produk best sellernya adalah roti baso ayam bisa terjual 800-1000 pcs setiap harinya.
Di Rumah Roti Kartini, ada belasan tenaga kerja yang mendukung kemajuan usaha.
Di mana 80 persennya merupakan pekerja dari kalangan perempuan.
Cecilia menyebutkan bahwa pada awalnya tidak ada niat untuk membeda-bedakan pekerja laki-laki dan perempuan.
Namun, seiring berjalannya waktu, mayoritas pekerja perempuan lah yang masih bertahan dan membersamai Rumah Roti Kartini dengan produksi ribuan pcs setiap harinya.
"Kami masih pegang penuh resep utama dari nenek. Buku resep asli tulisan tangan dari nenek masih ada. Kurang lebih ada 50-an menu resep nenek termasuk roti baso, kami improvisasi menjadi 200-an menu," ujarnya.
Baca juga: Gurih Renyahnya Keripik Goroho Oleh-oleh Khas Gorontalo, Harga Murah Meriah Mulai Rp 5 Ribuan
Libatkan Kaum Perempuan
Kehadiran Rumah Roti Kartini membawa dampak positif bagi dunia usaha di Kota Kretek.