TRIBUNTRAVEL.COM - Antartika memang bukan tujuan wisata bagi sebagian besar orang.
Namun bagi para ahli geologi dan biologi, Antartika menjadi wilayah yang menakjubkan di Bumi.
Baca juga: Viral Gunung Berapi Aktif Tertinggi di Antartika Keluarkan Emas Bernilai Fantastis
Baca juga: Kantor Pos di Antartika Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 36 Juta & Bisa Lihat Penguin Setiap Hari
Satu bidang tertentu yang mendapat perhatian bahkan dari luar komunitas ilmiah adalah Blood Falls.
Terletak di Antartika Timur, tampak seolah-olah darah mengalir dari lidah Gletser Taylor ke permukaan West Lake Bonney yang tertutup es di Lembah Taylor, Lembah Kering McMurdo, Victoria Land.
Baca juga: 5 Misteri Dunia yang Belum Terpecahkan, Jejak Kaki Raksasa di Kuil Suriah hingga Masa Lalu Antartika
Baca juga: Tanaman Bunga di Antartika Tumbuh Lebat, Benarkah Disebut Sebagai Pertanda Buruk?
Berbicara kepada Arlo Perez dan Caitlin Saks dari PBS Terra, para ilmuwan yang melakukan penelitian di wilayah tersebut menjelaskan fenomena dan pekerjaan yang mereka lakukan di wilayah tersebut.
Dilansir dari unilad, Ahli hidrogeologi dari Louisiana State University mengatakan: “Blood Falls adalah sebuah obsesi bagi banyak orang, tidak ada hal lain yang seperti itu di Bumi.
“Ini adalah hal yang aneh, jadi kami belajar dari hal-hal ekstrem tersebut, berbeda dari apa pun yang kami tahu.
“Ini benar-benar seperti danau lain di Bumi, tetapi hanya ada lapisan es tebal yang selalu ada di sini.”
Video yang dirilis pada tahun 2020 ini juga memperlihatkan Saks melihat lebih dekat Blood Falls sambil ditemani ahli mikrobiologi Jill Mikucki dari University of Tennessee.
Mikucki menjelaskan: “Semua warna merah di sini adalah oksida besi, tapi seperti yang Anda lihat, air di sini cukup jernih. Jika airnya jernih dan terdapat zat besi di dalamnya, berarti air tersebut belum teroksidasi.
“Saat ia menghabiskan waktu di permukaan, saat itulah ia teroksidasi dan meninggalkan warna merah yang indah.”
Ini pada dasarnya berarti bahwa semua kerak merah yang terlihat di gletser adalah karat, bukan beruang kutub yang terlalu aktif yang menyebabkan kekacauan dalam perburuan.
Perlu juga dicatat bahwa Gletser Taylor tidak membeku hingga ke batuan dasar seperti kebanyakan gletser Antartika.
Hal ini diduga disebabkan oleh adanya garam yang terkonsentrasi oleh kristalisasi air laut purba di bawahnya.
Mikucki melanjutkan dengan menjelaskan bahwa memahami bagaimana mikroba dapat bertahan hidup di lingkungan yang tidak bersahabat dan asin dapat membantu kita lebih memahami bagaimana mereka dapat bertahan hidup di tempat lain di tata surya kita seperti Mars.
Baca tanpa iklan