Ya, dunia ini memang penuh dengan manisan dan camilan mahal.
Mulai dari es krim yang mengandung truffle hingga sandwich berlapis emas, semuanya dapat dijumpai.
Sebagian besar memang merupakan kreasi yang dirancang untuk menarik perhatian.
Sementara beberapa di antaranya melakukan lebih dari sekadar menambahkan bahan-bahan yang sangat mahal sehingga hampir tidak mempengaruhi pengalaman memakannya.
Merek coklat asal Ekuador, To'ak, mengklaim bahwa produknya termasuk di antara sedikit produk tersebut.
Meskipun penilaian apakah harga penawaran termahal itu benar-benar dapat dibenarkan atau tidak, pada akhirnya tergantung pada konsumen.
To'ak paling sering disebut sebagai cokelat termahal di dunia.
Hal ini secara teknis memang benar, karena coklat batangan kecilnya dapat dijual dengan harga hingga Rp 7,7 juta per batang (50 gram).
Namun perusahaan percaya bahwa hanya dengan mengacu pada kualitasnya, produk yang sama mahalnya tidak menceritakan keseluruhan kisah To'ak.
"Jika terserah pada kami, kami lebih suka disebut sebagai coklat paling berharga di dunia," tulis salah satu pendiri To'ak, Jerry Toth, di blog perusahaan.
"Harga hanyalah alat untuk mencapai tujuan. Pada akhirnya, apa yang sebenarnya kami coba lakukan adalah menciptakan sesuatu yang benar-benar unik dan indah bagi dunia, sesuatu yang lebih dari sekadar sebatang coklat mahal dan masuk ke dalam dunia pengalaman," jelasnya.
Jadi apa yang membuat To'ak begitu istimewa sehingga konsumen bahkan mempertimbangkan untuk menghabiskan ratusan dolar untuk membeli sebatang coklat kecil?
Ini bukan hanya satu hal, melainkan kumpulan faktor.
Pertama-tama, perusahaan hanya menggunakan kakao Nacional terbaik, varietas kakao kuno yang diklasifikasikan punah pada tahun 2009.
Untungnya, orang-orang di belakang To'ak dapat menemukan beberapa kebun kakao tertua di dunia di Lembah Piedra de Plata.