Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Pulau Dihuni Suku Paling Berbahaya di Dunia, Bunuh Siapapun yang Mendekat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto selebaran yang disediakan oleh Penjaga Pantai India dan Survival International dan diambil pada tanggal 28 Desember 2004, seorang pria suku Sentinel mengarahkan busur dan anak panahnya ke helikopter Penjaga Pantai India saat terbang di atas Pulau Sentinel Utara di Kepulauan Andaman, setelah tsunami Samudera Hindia tahun 2004. Anggota salah satu suku terakhir di dunia yang tidak tersentuh oleh peradaban modern telah membunuh seorang Amerika yang berkelana secara ilegal ke pulau terpenc

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak suku di dunia.

Beberapa suku di dunia, masuk daftar berbahaya.

Baca juga: Fakta Mengerikan Suku Aghori, Makanan Tak Lazim hingga Minum dari Tengkorak

Ilustrasi pulau misterius (Muhammad Saushan /Unsplash)

Baca juga: Suku Ini Konsisten Jaga Populasi di Bawah 100 Orang, Ketika Bayi Lahir Harus Ada 1 yang Meninggal

Bahkan ada satu suku yang sama sekali tak tersentuh masyarakat modern.

Mengerikannya, suku ini akan membunuh siapapun yang berani mendekat.

Baca juga: Masakan Khas Suku Melanau di Kuching Malaysia, Sensasi Kelezatan Ikan & Ayam Kaya Rempah

Baca juga: Unik, Para Pria di Suku Ini Turut Serta Menyusui Bayinya

Dilansir dari unilad, Pulau Sentinel Utara yang terpencil di Teluk Benggala adalah rumah bagi suku Sentinel, suku pemburu-pengumpul yang tidak pernah dihubungi dan terkenal bermusuhan dengan pengunjung di masa lalu.

Sekitar 18 tahun yang lalu, dua nelayan dibacok dengan kapak karena terlalu dekat dengan pulau tersebut.

Dan laporan mengenai pertemuan agresif dengan penduduk asli Sentinel terjadi pada 1867, ketika penjelajah Inggris yang karam harus menangkis serangan sambil menunggu penyelamatan.

Mungkin satu kisah yang paling menonjol terjadi pada tahun 1981, ketika sebuah kapal barang kandas di Teluk Benggala dengan 28 orang di dalamnya.

Setelah beberapa hari, seorang penjaga mengatakan sekelompok orang muncul dari hutan pulau itu, membawa busur, anak panah, dan tombak.

Menurut Guardian, kapten kapal barang tersebut menghubungi kantor pusatnya di Hong Kong melalui radio dengan pesan yang cukup menarik.

“Orang-orang liar, diperkirakan lebih dari 50 orang, membawa berbagai senjata rakitan, membuat dua atau tiga perahu kayu,” kata kapten. “Khawatir mereka akan menyerang kami saat matahari terbenam. Nyawa semua awak kapal tidak terjamin.”

Beruntung bagi mereka yang berada di kapal, angin kencang dan ombak membuat perahu dan anak panah penduduk suku tersebut tidak dapat melaju.

Namun, tidak semua orang yang menjelajah dekat pulau tersebut mengalami pengalaman yang sama.

Pada tahun 1970-an, seorang sutradara National Geographic yang mencoba membuat film dokumenter tentang kepulauan Andaman terluka oleh tombak saat proses pembuatan film.

Dan baru-baru ini, pada tahun 2018, suku Sentinel membunuh John Allen Chau yang berusia 26 tahun, seorang warga negara AS yang diperkirakan membayar nelayan untuk mengangkutnya ke pulau tersebut.

Halaman
12