Sementara kacang tanah masuk ke China dari Filipina pada masa Dinasti Ming (1368-1644).
Praktik makan tangyuan telah ada selama lebih dari 2.000 tahun, dan memiliki beberapa nama selama bertahun-tahun.
Selama era Yongle di Dinasti Ming, tangyuan disebut yuanxiao (berasal dari Festival Yuanxiao) di Tiongkok utara.
Nama ini diterjemahkan menjadi malam pertama, di mana yuan berarti bulat atau penuh, dan xiao berarti malam.
Orang-orang di Tiongkok selatan menyebut hidangan itu tangyuan atau tangtuan.
Baca juga: Sejarah dan Makna Kue Keranjang yang Kerap Disajikan saat Imlek
Dalam ragam bahasa China Hakka dan Kanton, tangyuan diucapkan sebagai tong rhen atau tong jyun.
Sementara itu, istilah tangtuan (Hakka: tong ton, Kanton: tong tun) tidak umum digunakan.
Legenda mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Yuan Shikai dari tahun 1912 hingga 1916, dia tidak menyukai nama yuanxiao karena terdengar identik dengan 'hapus yuan'.
Maka dia memberi perintah untuk mengganti nama menjadi tangyuan.
Nama baru ini secara langsung diterjemahkan menjadi bola bundar dalam sup atau pangsit bundar dalam sup.
Saat ini, tangyuan mengacu pada gaya selatan, sedangkan yuanxiao mengacu pada gaya utara yang dibedakan berdasarkan metode persiapannya.
Baca juga: Jadi Penutup Imlek, Wajib Coba 5 Kuliner Khas Singkawang saat Cap Go Meh
Perbedaan tangyuan dengan ronde
Tangyuan yang berbentuk bulat kerap disamakan dengan ronde.
Memang, tangyuan dan ronde sangat mirip dari segi penampilannya.
Wedang ronde adalah produk makanan asimilasi dari tangyuan yang asli dari China dengan bahan makanan Nusantara, dilaporkan Kompas.com.
Baca tanpa iklan