TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika RMS Titanic, kapal yang tidak dapat tenggelam, menemui nasib tragisnya pada malam tanggal 14 April 1912, dunia terkejut.
Tenggelamnya Titanic merenggut lebih dari 1.500 nyawa.
Baca juga: Kertas Menu Makan Malam Kapal Titanic Terjual Rp 1,6 M, Sebagian Tulisan Hilang Terendam Air Laut
Baca juga: Sebulan Lagi Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Mulai Berlayar, Ukurannya 5 Kali Lipat Titanic
Meski demikian ada lebih dari 700 penumpang selamat dari tenggelamnya Kapal Titanic.
Dilansir dari thevintagenews, kisah-kisah para korban selamat tenggelamnya Titanic sangat beragam dan menarik, memberikan kita gambaran sekilas tentang ketahanan manusia dan dampak dari satu bencana maritim paling terkenal dalam sejarah.
Baca juga: Dilelang, Benda Langka Peninggalan Titanic Ini Terjual hingga Rp 2,5 Triliun
1. Madeleine Astor
Baca juga: Menu Makan Malam Kelas Satu dari Titanic Dijual Seharga Rp 1,5 Miliar di Lelang
Madeleine Astor, bersama perawat, dan pembantunya bisa menaiki Sekoci 4.
John Astor membantu istri mudanya Madeleine naik ke perahu.
Saat itu dia bertanya ke kru, apakah bisa naik bersama sang istri.
Ini karena Madeleine dalam kondisi hamil.
Sayang, John dilarang masuk ke sekoci karena hanya perempuan dan anak-anak yang diperbolehkan naik.
Astor dilaporkan menanyakan nomor sekoci kepada kapten agar dia dapat menemukan istrinya nanti, tetapi yang tidak dia ketahui adalah bahwa tidak akan ada cukup waktu atau sekoci untuk penumpang yang tersisa.
Madeleine Astor diselamatkan oleh RMS Carpathia pada pagi hari tanggal 15 April.
Seperti banyak wanita yang diselamatkan oleh Carpathia, Madeleine tidak menyadari bahwa dia sekarang adalah seorang janda.
Ketika dia tiba di rumahnya di New York City, Madeleine mengeluarkan pernyataan kepada New York Times melalui juru bicara: “Nyonya Astor, tampaknya, tertinggal di satu perahu terakhir yang berhasil lolos dari kapal. Dia yakin bahwa semua wanita yang ingin pergi telah disingkirkan. Kesannya adalah perahu yang ditinggalkannya memiliki ruang untuk setidaknya 15 orang lagi. Orang-orang itu, karena alasan tertentu (yang) dia tidak dapat dan tidak mengerti sekarang, tampaknya sama sekali tidak ingin meninggalkan kapal. Hampir semua orang tampak linglung.”
Setelah selamat dari tenggelamnya Titanic pada tahun 1912, Madeleine Astor menghadapi tantangan dan memulai babak baru.
Baca tanpa iklan