Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

3 Kisah Korban Selamat Tenggelamnya Kapal Titanic, Perpisahan Tragis Louis & Lola dengan Sang Ayah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil dari pemindaian digital yang dirilis oleh Atlantic/Magellan pada 19 Mei 2023 menunjukkan pemandangan Titanic di Samudra Atlantik yang dibuat menggunakan pemetaan laut dalam. Pemindaian 3D ukuran penuh pertama dari bangkai kapal Titanic dapat mengungkapkan lebih banyak detail tentang perjalanan naas kapal laut melintasi Atlantik lebih dari seabad yang lalu. Gambar beresolusi tinggi merekonstruksi bangkai kapal yang terletak di kedalaman hampir 4.000 meter (13.100 kaki) dengan

3. Louis & Lola Anak Yatim Titanic

Anak-anak yang selamat dari tenggelamnya Titanic, kemungkinan berada di kapal Carpathia. (picryl)

Anak yatim Titanic , Michel Marcel Navratil, Jr. dan adik laki-lakinya Edmond mengalami perpisahan yang traumatis dari orang tua mereka sebelum menaiki RMS Titanic yang bernasib buruk.

Ayah mereka, yang menghadapi masalah keuangan dan kebangkrutan, memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat bersama anak-anaknya.

Menaiki Titanic di Southampton pada tahun 1912, mereka menggunakan identitas palsu untuk menyembunyikan tindakan ayah mereka.

Tragisnya, setelah kapal tersebut menabrak gunung es pada tanggal 14 April 1912, ayah mereka tewas tenggelam, meninggalkan anak-anak tersebut sebagai satu-satunya anak yang diselamatkan tanpa orang tua atau wali.

Setelah penyelamatan mereka di Collapsible D, “ Anak Yatim Titanic ,” menghadapi tantangan dalam mengidentifikasi diri mereka karena kendala usia dan bahasa.

Mereka dirawat oleh penumpang kelas satu berbahasa Prancis Margaret Hays sampai ibu mereka, Marcella Caretto, ditemukan melalui artikel surat kabar dan bertemu kembali dengan mereka pada 16 Mei 1912.

Keluarga tersebut kembali ke Prancis dengan kapal Oceanic, menandai berakhirnya perjalanan mereka.

Setelah tragedi Titanic , Michel Navratil, Jr. menjalani kehidupan yang memuaskan.

Ia melanjutkan pendidikan tinggi, memperoleh gelar doktor, dan menjadi profesor filsafat di Universitas Montpellier.

Pengalamannya sebagai anak muda yang selamat dan kehilangan ayahnya sangat mempengaruhi cara pandang dan proses berpikirnya sepanjang hidupnya.

Ambar/TribunTravel