Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Kecelakaan Pesawat Paling Tragis di Dunia yang Mengubah Sistem Penerbangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran AMISOM berupaya menghentikan api di lokasi kecelakaan pesawat di Mogadishu, Somalia, pada 9 Agustus. Sebuah pesawat Angkatan Udara Ethiopia jatuh saat mendarat pagi ini di Bandara Internasional Aden Adde di Mogadishu. Dua dari enam anggota awak selamat dari kecelakaan itu.

TRIBUNTRAVEL.COM - Dunia penerbangan terus mengalami perkembangan.

Dibanding puluhan tahun yang lalu, keamanan pesawat terbilang aman.

Baca juga: Fakta Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan: Hilang Kontak saat Latihan

Baca juga: Dua Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, Cuaca Buruk Diduga Jadi Penyebab

Keamanan pesawat tercapai karena beberapa perbaikan selama bertahun-tahun.

Banyak dari perbaikan keamanan tersebut terjadi setelah kecelakaan pesawat.

Dilansir dari listverse, berikut deretan kecelakaan pesawat paling tragis di dunia yang mengubah sistem penerbangan.

Baca juga: Tiket Pesawat Murah Jogja-Bali, Cek Pilihan Tarif dan Jadwal Keberangkatannya

1. Kecelakaan Udara Grand Canyon tahun 1956

United Airlines Douglas DC-7 (Bill Larkins, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: Rekomendasi Tiket Pesawat Murah Lion Air, Rute Surabaya-Bali Mulai Rp 588 Ribuan

Pada pagi hari tanggal 30 Juni 1956, dua pesawat berbeda lepas landas dari Bandara Internasional Los Angeles.

Salah satunya adalah United Airlines Douglas DC-7 menuju Chicago.

Yang lainnya adalah Lockheed L-1049 Super Constellation Trans World Airlines dalam perjalanan ke Kansas City.

Namun jauh di atas Grand Canyon, saat pesawat melintasi jalur penerbangan untuk menuju tujuan masing-masing, mereka bertabrakan di udara.

Kecelakaan itu merupakan bencana besar, seperti yang kamu bayangkan; kedua pesawat jatuh dengan cepat ke bumi, 128 penumpang dan awak tewas.

Segera, negara itu angkat senjata atas peristiwa yang begitu mengerikan.

Namun, pemerintah federal bertindak cepat, dan memprakarsai badan pengawas yang sekarang kita kenal sekarang sebagai Administrasi Penerbangan Federal (FAA) kurang dari dua tahun kemudian untuk mengawasi dan mengatur keselamatan penerbangan.

Plus, FBI menghabiskan lebih dari $250 juta untuk meningkatkan sistem kontrol lalu lintas udara negara.

Mereka merasa bahwa lebih banyak mata yang memperhatikan jalur penerbangan akan mencegah tragedi seperti ini terjadi lagi.

Halaman
1234