Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Misteri Gunung Padang, Piramida Tertua di Dunia dan Bukti Atlantis yang Terlupakan?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan budaya Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya terletak di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada piramida kuno yang bersembunyi di bawah gunung di Indonesia.

Namanya Gunung Padang, atau “Gunung Cahaya”.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Instagramable di Magelang, Ada Taman Bunga di Lereng Gunung Sumbing

Satu situs Megalit di Gunung Padang Cianjur. (Gentur Awan Sabdito, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Baca juga: Lereng Gunung Merbabu Kebakaran, Pemadaman Terkendala Angin Kencang

Dan sebuah studi baru menunjukkan bahwa situs menarik ini mungkin merupakan piramida tertua di dunia.

Gunung Padang telah lama dianggap kuno dan para peneliti telah lama bergumul dengan pertanyaan berapa umur sebenarnya gunung tersebut.

Baca juga: Kebakaran Melanda Gunung Merbabu via Suwanting, Semua Jalur Pendakian Kini Ditutup

Baca juga: Kebun Raya Gunung Tidar Magelang: Lokasi, Daya Tarik, Harga Tiket Masuk, dan Jam Buka

Namun dibutuhkan studi khusus terhadap banyak lapisan piramida untuk menentukan usia sebenarnya.

Kini, para peneliti percaya bahwa pembangunan piramida mungkin telah dimulai sejak 27.000 tahun yang lalu – sekitar 22.000 tahun sebelum piramida Mesir.

Jika iya, maka Gunung Padang adalah bukti adanya peradaban kuno yang sangat maju, semacam Atlantis yang terlupakan.

Dan hal ini mengubah segala sesuatu yang para arkeolog anggap mereka ketahui tentang sejarah peradaban manusia.

Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Dunia, Cobalah Mendaki Everest dan K2

Penemuan Mengejutkan di Gunung Padang

Terletak di Provinsi Jawa Barat, Gunung Padang sekilas tidak tampak seperti piramida.

Sebaliknya, itu tampak seperti sebuah bukit besar yang ditutupi oleh pecahan batu vulkanik kuno, semacam kuburan prasejarah di mana semua batu nisan telah dirobohkan.

Selama bertahun-tahun, hanya itulah yang dipikirkan para arkeolog tentang situs tersebut.

Dilansir dari allthatsinteresting, penjajah Belanda yang menemukannya pada tahun 1914 mengidentifikasinya sebagai situs megalitik kuno, sisa-sisa beberapa monumen batu masyarakat prasejarah yang dibangun di atas tanah untuk tujuan yang hilang seiring waktu.

Seorang sejarawan Belanda memberikan gambaran yang menggugah tentang situs tersebut, dengan menggambarkan Gunung Padang sebagai “rangkaian 4 teras, dihubungkan oleh tangga dari batu kasar, dilapisi dengan batu datar kasar dan dihiasi dengan banyak batu andesit tegak berbentuk kolom dan tajam. Di setiap teras ada gundukan kecil, mungkin kuburan, ditutupi batu dan di atasnya ada 2 batu runcing.”

Namun minat terhadap situs tersebut terbatas hingga akhir abad ke-20.

Halaman
1234