Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Keluhan Penumpang Terjebak 7 Jam di Pesawat, Diduga Maskapai Kekurangan Pilot

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang pesawat Spirit Airlines. Belum lama ini seorang penumpang mengungkapkan keluhannya ketika terjebak 7 jam di pesawat Spirit Airlines.

Ketika giliran Parsa dan pacarnya untuk naik, dia mengatakan mereka tidak diberi tiket dan dia tidak tahu mengapa mereka tidak dipilih karena pemilihannya tampak "benar-benar acak".

Penerbangan itu, yang berangkat beberapa jam lewat tengah malam, menyebabkan 15 orang terlantar.

Dia mengatakan staf bandara berjanji kepadanya bahwa mereka akan dapat naik pesawat yang berangkat pukul 05.50 pagi pada 24 Juli ke Roma, dan dapat terhubung ke penerbangan ke Dubrovnik yang berangkat pukul 7 malam hari itu.

Pada saat itu, sekira pukul 2 pagi, Parsa mengatakan dia dan pacarnya "sangat kesal" dan "dehidrasi".

Setelah meminta air kepada staf bandara, mereka ditagih dua euro untuk minuman, yang membuatnya kewalahan.

"Mereka bahkan tidak bisa memberi kami air gratis pada saat ini setelah mengacaukan kami karena hal buruk ini," tutur Parsa.

"Saya tenang sepanjang waktu, saya tidak ingin membuat keributan," ungkapnya.

Sambil menunggu penerbangan mereka ke Roma, Parsa mengatakan tidur di kursi bandara yang tidak nyaman hampir "tidak mungkin".

"Ada yang mencoba untuk tidur, ada juga yang tidak bisa tidur, mereka hanya jalan-jalan, mondar-mandir,” ujar Parsa.

"Beberapa orang mencoba tidur di lantai yang kotor. Itu adalah pengalaman yang mengerikan," terangnya.

Ketika mereka pergi check-in untuk penerbangan mereka, staf bandara sebelumnya telah beralih ke kelompok petugas baru, yang memberi tahu mereka bahwa pesawat ini juga sudah penuh dipesan.

"Pada titik ini, kita seperti, apa keberuntungan kita?" ucap Parsha.

"Ini gila, mereka berjanji pada kami bahwa kami akan naik penerbangan Roma dan sekarang mereka mengatakan ini," jelasnya.

Parsa mengatakan Volotea memberi mereka beberapa voucher makanan, namun tidak satu pun dari tiga restoran di bandara Brindisi yang mau menerimanya.

Sebagai kompensasi, bandara membantu Parsa dan pacarnya menyiapkan mobil pribadi yang akan membawa mereka ke Roma sehingga mereka dapat terbang ke Kroasia hari itu juga.

Sayangnya, Parsa menggambarkan perjalanan mobil itu sebagai "traumatis" karena pengemudi mereka melaju dengan kecepatan 177 km/jam sembari bermain ponsel.

Keduanya akhirnya berhasil sampai ke Roma, dan dengan demikian tujuan akhir mereka di Kroasia.

Mereka akhirnya menghabiskan sekira 13 jam di Krasia sebelum menaiki penerbangan berikutnya ke London untuk perjalanan terakhir liburan mereka.

Parsa membuat video TikTok untuk merayakan waktu singkat yang mereka habiskan di Dubrovnik.

Sejak bencana ini, Parsa mengatakan dia mencoba menghubungi maskapai Volotea berkali-kali, termasuk meminta pengembalian dana penuh.

Namun, semua yang dia dengar dari perusahaan adalah tanggapan otomatis yang mengatakan akan memproses permintaan mereka dalam 4 hingga 6 minggu ke depan.

Baca juga: 5 Pesawat Boleh Bawa Anjing ke Dalam Kabin, Salah Satunya Maskapai Penerbangan Terbesar di Dunia

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.