Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Musim Pendakian 2023 Jadi Salah Satu Tahun Paling Mematikan di Gunung Everest, Ini Penyebabnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pendakian Gunung Everest. Musim pendakian di Gunung Everest tahun 2023 merupakan salah satu yang paling mematikan dengan 12 pendaki meninggal dan 5 orang dinyatakan hilang.

“Klien tidak sabar dan pendakian dimulai,” kata Mingma Gyalje Sherpa kepada Al Jazeera.

"Saya pikir beberapa korban bisa dicegah jika semua perbekalan ada di sana," tambahnya.

Ilustrasi base camp pendakian Gunung Everest. Musim pendakian di Gunung Everest tahun 2023 merupakan salah satu yang paling mematikan dengan 12 pendaki meninggal dan 5 orang dinyatakan hilang. (Flickr/emifaulk)

Aksi Heroik Orang Sherpa Sukses Selamatkan Pendaki dari 'Zona Kematian' Gunung Everest

Seorang pemandu pendakian Gunung Everest belum lama ini menyelamatkan seorang pendaki asal Malaysia.

Pendaki tersebut dilaporkan menggigil di dekat "zona kematian" Gunung Everest.

Pemandu, yang bernama Gelje, kemudian membawa pendaki yang kedinginan ke tempat aman.

Gelje merupakan seorang Sherpa, suku bangsa yang hidup di lereng-lereng pegunungan Himalaya.

Baca juga: Veteran Disabilitas Cetak Rekor Mendaki Gunung Everest dan Terjun Payung Pertama di Dunia

Orang-orang Sherpa memang terkenal sebagai pemandu para pendaki Gunung Everest.

Melansir People, Gelje menemukan pendaki yang tengah berpegangan pada sebuah tali pertengahan Mei 2023 lalu.

Pejabat pariwisata Nepal, Bigyan Koirala, mengapresiasi aksi Gelje.

Sebab, aksi penyelamatan Gelje tergolong hampir mustahil.

Pemandangan puncak Gunung Everest. Musim pendakian di Gunung Everest tahun 2023 merupakan salah satu yang paling mematikan dengan 12 pendaki meninggal dan 5 orang dinyatakan hilang. (Flickr/watchsmart)

"hampir tidak mungkin untuk menyelamatkan pendaki di ketinggian itu," kata Koirala.

Pendaki ditemukan pada ketinggian lebih dari 6.000 meter.

Pada ketinggian tersebut, suhu bisa turun hingga minus 30 derajat celcius.

"Ini adalah operasi yang sangat langka," ungkap Koirala.

Halaman
123