Pemerintah Singapura juga membentuk Sentosa Development Corporation
Sentosa Development Corporation memiliki rencana besar untuk pulau itu, tetapi itu tidak mudah.
"Itu selalu menjadi pulau militer. Saat kami mengambil alih, tidak ada uang, tidak ada jalan lintas," kata Choe kepada Channel News Asia. "Jadi, kami mulai dengan mengadaptasi banyak bangunan tua yang digunakan Inggris untuk garnisun militer."
Pada tahun 1974, popularitas Sentosa tumbuh dengan dibukanya Sentosa Golf Club.
Sentosa Golf Club segera populer meskipun memungut biaya mahal.
Sentosa Development Corporation juga meluncurkan kereta kabel yang menghubungkan pulau ke daratan
Itu disebut-sebut sebagai yang pertama dari jenisnya yang melintasi seluruh pelabuhan.
Pada tahun 1979, sekitar 850.000 orang mengunjungi Pulau Sentosa, tetapi pulau itu masih belum menjadi tempat yang menarik untuk investasi.
Perusahaan mengeluhkan infrastruktur yang tidak memadai dan kondisi fasilitas yang buruk.
Pada tahun 1983, pengembangan Sentosa terhenti setelah sebuah kapal minyak menabrak jalur kereta kabel.
Kecelakaan itu menyebabkan dua kereta jatuh ke laut, menewaskan tujuh orang dan menjebak 13 lainnya.
Itu adalah bencana dan Pulau Sentosa langsung mengalami kemerosotan pengunjung dan minat bisnis.
Untuk membuat semuanya bergerak lagi, dibutuhkan insentif pajak serta aturan pembelian tanah yang unik di mana pengembang dapat membayar sebagian tanah dan melunasi sisanya menggunakan pendapatan mereka setelah pengembangan mereka berjalan dan berjalan.
Namun, kemajuan tetap lambat
Pada 1989, pulau itu tidak memiliki hotel mewah yang layak, hanya beberapa hostel pemuda.