TRIBUNTRAVEL.COM - Pada Agustus 2016, Caleb Thomas Schwab yang berusia 10 tahun dengan penuh semangat berbaris untuk menaiki seluncuran air tertinggi di dunia di Schlitterbahn Waterpark di Kansas.
Perancang menamai seluncuran itu Verrückt, bahasa Jerman untuk "gila", dan itu menjadi daya tarik utama di taman.
Baca juga: Seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park Surabaya Ambrol, Diduga Kelebihan Kapasitas
Baca juga: Taman Rekreasi Air Pertama Arab Saudi Segera Dibangun, Punya 22 Wahana dan Seluncuran
Sayang perjalanan Caleb akan berakhir dengan tragedi.
Hari itu, Caleb naik ban pelampung (Raft/Tube) yang berisi tiga orang dan menuruni seluncuran.
Baca juga: Sapi Terjebak di Seluncuran Air Setelah Melarikan Diri dari Peternakan, Videonya Viral
Baca juga: Harga Tiket Masuk Green Lake View Waterpark Terbaru 2023, Cek Jam Buka dan Promo Menariknya
Namun, di tengah seluncuran, Caleb terlempar dari ban pelampung menuju ke jaring darurat.
Anak berusia 10 tahun itu menabrak tiang logam dan terpenggal, tewas seketika.
Investigasi atas kematian Caleb mengungkap fakta-fakta yang meresahkan tentang pembangunan wahana tersebut, menceritakan kisah kelalaian, kesalahan, dan kurangnya pengawasan yang mengerikan di industri taman hiburan negara itu.
Takdir Keluarga Schwab di Taman Air Schlitterbahn
Caleb Schwab lahir pada 23 Januari 2006, di Kansas.
Satu dari empat anak laki-laki, Caleb tumbuh di rumah yang sangat energik.
Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di lapangan, bermain bisbol untuk tim lokal bernama Mudcats.
Rumah Schwab cukup khas selain pekerjaan ayah Caleb, Scott.
Scott Schwab menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Kansas dari 2003 hingga 2019.
Pekerjaan Scott adalah alasan mengapa keluarga Schwab pergi ke Schlitterbahn.
Pada tanggal 7 Agustus 2016, Taman Air Schlitterbahn menyelenggarakan “Hari Pejabat Terpilih”.