Begitu dia berada di pesawat, kru pesawat memberi tahu Beverly Ellis-Hebard bahwa penerbangan Jacksonville mengalami perubahan gerbang dan pesawat mereka sedang dalam perjalanan ke Jamaika.
"Saya tertawa. Saya berkata" Saya ingin pergi ke sana tetapi saya memiliki pantai tempat saya tinggal," kenang Beverly Ellis-Hebard.
"Pramugari itu berkata: Lihat aku. Pesawat ini akan pergi ke Jamaika. Dan aku tahu dari raut wajahnya dia tidak bercanda."
Karena tidak membawa paspor, Beverly Ellis-Hebard tidak dapat meninggalkan pesawat setelah mendarat, news.com.au melaporkan.
Dia tetap berada di jalur jet (jembatan penumpang yang menghubungkan terminal bandara dan pesawat terbang), yang menurutnya dianggap sebagai tanah Amerika Serikat.
Kru pesawat tetap bersamanya sampai penerbangannya ke Philadelphia lepas landas beberapa jam kemudian.
Baca juga: Viral Garuda Indonesia Batalkan Tiket Penerbangan Secara Sepihak, Maskapai Buka Suara
Beverly Ellis-Hebard mengatakan bahwa kecelakaan penerbangan itu bukan satu-satunya kemalangan yang dia alami dalam perjalanan itu.
Ketika dia memasukkan tas travel pribadinya ke dalam pengatur ukuran bagasi, dia menggores lengannya.
"Saya memasukkannya dan ketika saya akan mengeluarkannya, lengan saya di sini semuanya tergores. Saya berdarah," jelasnya.
Baca juga: Viral Penumpang Batik Air Mengeluh Kehilangan Ponsel dan Kopernya Dibobol, Maskapai Beri Klarifikasi
Atas insiden ini, pihak maskapai Frontier Airlines pun mengucapkan permintaan maafnya.
"Kami dengan tulus menyesal bahwa pelanggan dapat menaiki penerbangan yang salah dan telah menyampaikan permintaan maaf kami," kata juru bicara Frontier Airlines.
Bahkan, pihak maskapai Frontier Airlines juga memberikan pengembalian dana untuk Beverly Ellis-Hebard.
Beverly Ellis-Hebard juga mendapatkan kompensasi dari pihak maskapai atas kesalahan mereka.
"Kami telah memberinya pengembalian uang dan kompensasi serta menangani masalah ini dengan personel bandara."
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Kumpulan artikel insiden penerbangan
Baca tanpa iklan