Ia juga meminta pemerintah dan pemangku kebijakan dapat mengambil tindakan tegas terkait kejadian tersebut.
“Orang-orang bule di negaranya tidak berani begitu, kecuali perampok yang ke sini, (kita) tidak tahu itu, karena visa on arrival (VOA). VOA itu kita tidak ngecek dari negaranya, baru datang kita kasih visa tujuan itu apa, itu memperbanyak turis yang datang, mempermudah turis yang datang. Kalau visa biasa ajukan dulu ke dubes kita, konsulat kita, dicek, punya uangkah, punya apakah, tiket PP, dan lain-lain,” kata Panudiana Kuhn pada, Rabu (19/4/2023).
Menurut Panudiana Kuhn, visa on arrival memang mudah didapat.
Baca juga: Misteri Kematian 2 Turis China di Hotel Bintang 5 Bali, Ada Luka Mencurigakan
Visa on arrival yang mudah didapat lantaran pemerintah ingin mencari turis sebanyak-banyaknya.
Panudiana Kuhn juga menerangkan dari tahun 2014-2019 visa on arrival pernah diberlakukan bahkan free of charge.
Dengan pemberlakuan free of charge, membuat turis bule yang berkunjung cenderung tidak berkualitas.
“Kita kan mempermudah-mempermudah, tapi tidak dibackup dengan hukum yang tegas. Sekarang ada lagi second home visa dengan deposito Rp 2 miliar dapat 5 tahun,” kata pria Panudiana Kuhn yang juga berkecimpung di sektor pariwisata ini.
Baca juga: Viral Bule Jadi Pemandu Wisata di Pura Besakih Bali & Bikin Warga Geram, Imigrasi Angkat Bicara
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya speutar berita viral di sini