TRIBUNTRAVEL.COM - Viral di media sosial kelakuan turis asing yang melakukan aksi tak senonoh di depan kawah Gunung Agung Bali.
Dalam foto yang viral itu terlihat turis asing yang diduga dari Rusia melepas celana di depan kawah Gunung Agung Bali.
Baca juga: Akses Masuk-Keluar Bali Jalur Laut dan Udara Akan Ditutup Sementara Jelang Hari Raya Nyepi
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Bali Tutup 24 Jam selama Hari Raya Nyepi, Hanya Layani 2 Penerbangan Saja
Bule itu menghadap ke arah kawah Gunung Agung Bali dan merentangkan tangan.
Fotonya yang melakukan aksi tak senonoh di Gunung Agung Bali viral di media sosial dan mendapat tanggapan negatif.
Baca juga: Larangan Turis Asing Sewa Motor di Bali Berimbas ke Penurunan Omzet Rental
Baca juga: Lineup Joyland Festival Bali 2023 Hari Ketiga, Ada Hindia hingga Kunto Aji
Apalagi Gunung Agung Bali adalah gunung yang amat disucikan umat Hindu.
Ketua PHDI Provinsi Bali Nyoman Kenak pun bereaksi keras atas hal tersebut.
Aksi tersebut dinilainya bukan lagi soal kurangnya edukasi terhadap wisatawan, namun memang perilaku bule yang tak bisa menghargai kesucian Bali.
"Bule-bule, atau siapa pun yang tak bisa menghargai Bali, harusnya ditindak tegas. Kalau bule, ya deportasi," ungkapnya, Senin (20/3).
Dirinya mendukung upaya pihak berwenang seperti Polisi, Kemenkumham, Imigrasi serta Pemerintah Provinsi Bali untuk menindak tegas bule- bule nakal, maupun pihak lainnya yang melecehkan Bali.
"Penindakan dilakukan untuk mendukung pariwisata Bali yang berkualitas. Tentu dampaknya ada, misalnya kunjungan wisman menurun, tapi kita tidak lagi ingin wisata yang menentukan kuantitas, tapi kualitas," tegasnya.
Sanksi tersebut, menurutnya, tidak sebanding dengan kerugian masyarakat setempat untuk menggelar upacara dan menjaga kesucian kawasan Gunung Agung selama ini.
Selain penegakan hukum, dia menilai masyarakat di kawasan suci juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik.
Dari informasi yang dia dapat, Kenak menyebutkan bule tersebut mendaki ke Gunung Agung tanpa didampingi pemandu.
Rombongan bule yang diperkirakan berjumlah tujuh orang itu diduga mendaki pada dini hari, saat tidak ada petugas.
"Ini jadi renungan bersama. Kami menilai tidak ada pihak yang disalahkan, namun kini kita perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat. Kami meyakini masyarakat setempat telah memikirkan hal ini," katanya.
Baca juga: Hari Raya Nyepi, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Akan Tutup 24 Jam