Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Longsor Bagai Gunung Pindah Terjadi di Kupang, PVMBG Beri Penjelasan

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Longsor terjadi Jalan Trans Timor, tepatnya di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Nampak beberapa alat berat seperti excavator dan mobil dump truck masih berupaya membersihkan material longsor, Minggu (19/2/2023).

Sementara itu, ada 1 unit rumah tinggal yang terdampak langsung karena tembok bagian timur tertimbun longsor.

Baca juga: Menilik Terowongan Kereta Api Pertama dan Tertua di Indonesia, Ternyata Pernah 3 Kali Longsor

Jalur Alternatif Dibuka Pasca Longsor

Pasca longsor yang terjadi, Kementerian PUPR membuka jalur alternatif.

Jalur alternatif ini tepatnya di lokasi longsor, tapi hanya bisa dilalui oleh pejalanan kaki atau kendaraan kecil.

Dalam waktu seminggu jalur alternatif lain juga akan dibuka, tepatnya di dekat lokasi longsor.

Pihak Kementerian PUPR juga meminta bantuan pihak kepolisian dan Pemkab Kupang agar melakukan pendekatan dengan warga pemilik lahan.

Jalur alternatif kedua ini dibuka bertujuan untuk jalur alternatif pertama ditutup kembali, sehingga proses pengerjaan jalur utama dikerjakan secara serius atau total.

Baca juga: 10 Pendaki Tewas Tertimbun Longsor Salju Himalaya, Puluhan Lainnya Belum Ditemukan

Penjelasan PVMBG Tentang Terjadinya Longsor

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan penjelasan terkait dengan longsor yang terjadi.

Kepala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan, mengatakan jika melihat video dan foto yang didapat, gerakan tanah di Jalan Trans Nasional Timor di Takari ini cukup luas.

PVMBG Badan Geologi menganalisis kemungkinan kejadian tersebut berupa longsoran dengan bidang gelincir dipengaruhi struktur geologi atau bidang gelincir atau batas satuan batuan (litologi) dengan material tanah dan bahan rombakan (jika batuannya sifatnya lepas, tidak padu).

"Percepatan pergerakan juga dipengaruhi atau dikontrol oleh kelerengan, struktur geologi, dan tingkat kejenuhan material penyusunnya. Lihat di map, gerakan tanah ini terjadi pada tekuk 2 lereng pada lembah, dan melihat morfologinya merupakan morfologi longsoran lama," kata Hendra melalui siaran tertulisnya.

Baca juga: Sehari Setelah Diserbu Wisatawan, Tebing Ini Longsor ke Arah Pantai

Ia mengatakan gerakan tanah kemungkinan dipicu oleh hujan yang terjadi sebelumnya.

Untuk memastikan detail mekanisme dan faktor penyebabnya, kata Hendra, memang perlu dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan detail di area tersebut.

"Mengenai isu lempeng Australia, pergerakan lempeng (tektonik) terjadi di semua tempat di Indonesia. Hanya arah dan kecepatannya aja yg berbeda. Kalau gerakan tanah sifatnya lokal, sangat dipengaruhi geologinya, litologi dan struktur yang berkembang di area tersebut," katanya.

Halaman
123