TRIBUNTRAVEL.COM - Longsor terjadi di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT hingga menutup Jalan Trans Nasional Timor pada Jumat (17/2/2023).
Traveler yang melewati kawasan longsor itu pun harus beralih ke jalur alternatif.
Longsor yang terjadi hingga menutup jalan itu sebenarnya sudah melanda sejak beberapa hari sebelumnya.
Salah satu warga bernama Aprianus Tuka Djodi mengatakan longsor terjadi sejak hujan lebat pekan lalu.
Baca juga: Usai Longsor, Kini Jalan Tembus Tawangmangu Sudah Dibuka Kembali
Longsor berdampak ke rumahnya dan ia pun harus dievakuasi.
"Longsor kecil-kecil, tadi malam itu sekitar jam 7 mulai masuk ke badan jalan, mobil masih bisa lewat, tapi jam 8 ke atas sudah setengah mati lewat," ungkapnya.
"Ada satu truk yang coba lewat tapi tidak bisa dan terkahir tertimbun longsor," imbuhnya.
Hingga Sabtu (18/2/2023) pagi, tanah masih terus mengalami pergeseran dan merusak satu kios milik warga.
Selain itu, kata dia, mereka juga diminta untuk mengevakuasi diri karena rumah mereka hampir tertimbun longsor.
Dia menambahkan longsor ini seperti gunung pindah karena tanah dari bagian atas bukit bak semua berpindah ke arah bawah jalan sekitar 1 Kilometer.
Lurah Takari Hendra Moy mengatakan longsor ini karena terjadi pergeseran tanah labil di bagian dalam bukit.
Longsor ini hampir 1 km membentang dari puncak bukit hingga bagian tepian sungai Noelmina yang juga menimbun satu unit truk.
Sejak Jumat malam juga mereka telah mencoba melakukan pengerukan dengan bantuan satu unit excavator, tapi hingga pukul 1 malam tidak bisa dan akhirnya menyerah.
"Kita juga sudah minta warga Takari yang dekat dengan longsor agar segera mengungsi ke rumah keluarga atau lokasi yang aman," ungkap Lurah Hendra.
Dari data yang dia himpun, ada 9 KK yang terdampak langsung longsor ini, yang di dalamnya sekira 57 Jiwa dengan 11 balita.
Baca tanpa iklan