Ia menambahkan, calon jemaah haji yang dijadwalkan berangkat tahun ini namun gagal berangkat lantaran kendala biaya pelunasan, juga akan menjadi prioritas pemberangkatan ibadah haji di tahun berikutnya.
"Menjadi prioritas berangkat tahun depan," imbuhnya.
Dia mengimbau kepada calon jemaah yang belum mampu melunasi untuk tidak membatalkan rencana keberangkatannya.
Sebab jika dibatalkan, calon jemaah harus mendaftar ulang dan harus menunggu lebih lama untuk berhaji.
"Antrean jemaah haji di Jawa Tengah lama. Daftarnya hari ini berangkatnya 32 tahun lagi," sambungnya.
Dia berharap semua calon jemaah tersebut bisa berangkat tahun ini.
"Semoga bisa berangkat semua tahun ini," tuturnya.
Hingga saat ini, Kemenag bersama DPR masih membahas usulan kenaikan Bipih yang mencapai Rp 69 juta tersebut.
Jika pembahasan berjalan dengan lancar, usulan kenaikan tersebut akan selesai pada pertengahan Februari 2023.
Baca juga: Fakta Visa Transit yang Dikeluarkan Arab Saudi, Masa Tinggal 4 Hari dan Tak Berlaku Buat Naik haji
Arab Saudi Turunkan Harga Paket Layanan haji 30 Persen, Kenapa Biaya haji Jemaah Indonesia Naik?
Kabarnya biaya jemaah haji Indonesia yang diusulkan pemerintah melalui Kementerian Agama naik menjadi Rp 69 jutaan.
Biaya haji 2023 yang ditanggung jemaah Indonesia ini dilaporkan naik sebanyak Rp 29 juta dibanding tahun 2022 yang hanya mencapai angka Rp 39,8 juta.
Padahal Pemerintah Arab Saudi justru menurunkan paket layanan haji 1444H/ 2023 sekira 30 persen dari harga yang telah ditetapkan pada tahun 2022?
Mengapa demikian?
Dirjen Penyelenggaraan haji dan Umrah Hilman Latif membenarkan bahwa Arab Saudi menurunkan harga paket layanan haji 2023.