Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ada Fosil Ikan di Pegunungan Himalaya, Kok Bisa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pegunungan Himalaya. Tahukah kamu ada fosil ikan di sana.

Bertahun-tahun kemudian, Edmund Hilary dan Tenzing Norgay, orang pertama yang mencapai puncak Everest, juga mengumpulkan sampel batu kapur serupa.

Batu gamping adalah batuan sedimen yang terbentuk dari puing-puing organik, seperti ikan, karang, tulang, kerang, dll.

Fosil yang ditemukan oleh para pendaki gunung ini berasal dari Zaman Ordovisium, yang berakhir sekitar 440 juta tahun lalu.

Artinya, fosil-fosil ini bahkan lebih tua dari manusia pertama yang hidup di Bumi sekitar dua juta tahun lalu.

Lihatlah fakta menarik tentang Himalaya ini, sama menawannya dengan fosil ikan yang ditemukan di sana.

1. Ada sebuah danau yang penuh dengan kerangka di Himalaya

Roopkund, atau “danau kerangka”, adalah danau glasial Himalaya yang penuh dengan ratusan kerangka manusia.

Danau yang membeku hampir sepanjang tahun ini terletak di ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut.

Setiap kali danau mencair, sisa-sisa sekitar 600 hingga 800 orang terlihat di dalam dan sekitar danau.

Ilmuwan dan antropolog telah mempelajari sisa-sisa manusia di Roopkund selama lebih dari beberapa dekade.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang meninggal di sana lebih besar dari manusia normal.

Sebagian besar adalah orang dewasa sehat berusia sekitar 35 hingga 40 tahun dan beberapa wanita lanjut usia, tetapi tidak memiliki anak.

Namun, belum ada yang tahu siapa orang-orang ini, dari mana asalnya, dan bagaimana serta kapan mereka meninggal.

2. Spesies lebah madu Himalaya membuat madu halusinogen

Apis laboriosa, lebah madu di Himalaya (Ferran Pestaña from Barcelona, España, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)

Apis laboriosa adalah spesies lebah madu di Himalaya yang membuat madu halusinogen.

Halaman
1234