"Kami menemukan betapa ganas dan mematikan rahangnya yang kuat mampu merobek berbagai mangsa, paus ini adalah dewa kematian bagi sebagian besar hewan yang hidup di daerahnya," kata Gohar.
Fosil tersebut berasal dari Oasis Faiyum di Gurun Barat Mesir, yang dulunya merupakan wilayah bawah laut, di mana banyak Protocetid lain telah ditemukan sejak ahli paleontologi Jerman Eberhard Fraas menggali pertama kali pada tahun 1904.
Para peneliti mempelajari fosil di Pusat Paleontologi Vertebrata Universitas Mansoura, di laboratorium rekan penulis dan pendiri pusat Hesham Sallam.
Gohar juga mengatakan ini adalah pertama kalinya tim Arab menemukan, menjelaskan secara ilmiah, dan menamai fosil paus.
"Makalah ini merupakan terobosan bagi ahli paleontologi Arab, ilmu ini tetap dipertahankan ilmuwan asing untuk jangka waktu yang lama, meskipun kekayaan warisan alam Mesir dengan fosil penting dari nenek moyang ikan paus," katanya.
Baca juga: Aksi Metro Guy Viral di TikTok Mampu Mencuri Perhatian Suporter Piala Dunia 2022 di Qatar
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.