TRIBUNTRAVEL.COM - Menjelang gelaran KTT G20 yang berlangsung pada 15 dan 16 November 2022, sejumlah bisnis restoran dan kafe di Bali tumbuh lebih dari 100 persen.
Diketahui, Bisnis Food & Beverage di Bali terus membaik memasuki kuartal empat 2022.
Demikian pula kunjungan wisatawan yang terus naik, meski belum sepenuhnya normal seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Baca juga: Garuda Indonesia Kembali Buka Rute Narita-Denpasar PP untuk Dukung KTT G20
"Diperkirakan kafe, restoran hingga beach club yang ada di sekitar Bali Selatan saja, bisa mengantongi omzet mulai Rp3 juta hingga Rp1 miliar per hari (beach club). Membuat bisnis restoran dan kafe tumbuh melebihi 100 persen," ujar Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Rabu (2/11/2022), dilansir dari siaran pers resmi Kemenparekraf, Sabtu (5/11).
Tonton juga:
Adnyana mencontohkan di daerah Seminyak dan Canggu yang aktivitas perekonomiannya sudah normal seperti masa sebelum pandemi.
"Jika pemilik modal sudah berani buka restoran hingga kafe, berarti mereka sudah percaya, Bali telah bangkit," tambahnya.
Tingkat hunian kamar hotel dan villa juga dirasakan terus membaik.
Pemesanan vila dan resto di daerah Ubud meningkat sejak bulan Agustus.
"Bagi kami biasanya November adalah bulan mati, tapi dengan adanya G20, itu menjadi berkah bagi kami," ujar Gede Dananjaya Siadja, pemilik Siadja Gallery, Tanamas Villas dan restoran Ocin.
Baca juga: Puluhan Kepala Negara Akan Hadiri KTT G20 dan Ikut Menanam Mangrove di Bali
Peningkatan bisnis restoran dan kafe ini, berimbas pada naiknya permintaan hasil pertanian seperti aneka buah dan sayuran
Namun karena curah hujan yang tinggi, hasil panen dari Bali menjadi tidak optimal.
Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bali I Made Mendra Astawa,menyebutkan, demi memenuh besarnya permintaan pasokan tambahan diambil dari Jawa.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), perekonomian Provinsi Bali ditopang oleh sektor akomodasi, Tmakanan dan minuman termasuk di dalamnya bisnis perhotelan dan restoran.