Salah satu penjual srontol, Juminah mengatakan kepada Tribun Jogja bahwa setiap kali Ramadan tiba, dirinya selalu menjual srontol.
Dikarenakan makanan favorit yang banyak dicari oleh masyarakat setempat.
Dirinya mengaku penjualan srontol di tahun ini lumayan laku.
Sejak hari pertama puasa, camilan itu selalu habis terjual dalam sekejap.
Sehingga untuk membuatnya, ia bisa menghabiskan hingga 40 kilogram singkong setiap harinya.
Saat ini, camilan khas Kulon Progo itu dijual seharga Rp 2.500 per bungkus.
Baca juga: Asyiknya Berkunjung ke Kopi Ampirono, Wisata Kuliner di Kulon Progo dengan View Persawahan
Baca juga: Harga Tiket Masuk 5 Tempat Wisata di Kulon Progo Jogja 2022, Berburu Foto di Mahaloka Paradise
"Tahun lalu harganya Rp 2.000. Sekarang karena harga minyak mahal. Selain itu, ukurannya juga lebih diperkecil," kata Juminah saat ditemui, Kamis (7/4/2022).
Dijelaskannya, proses pembuatan srontol sangatlah mudah.
Singkong diparut kemudian diperas untuk diambil airnya.
Setelah itu, diuleni dengan bumbu berupa garam dan bawang putih.
Bila sudah tercampur rata, kemudian dibentuk hingga menyerupai kelereng dan tinggal digoreng.
Dengan bumbu yang sederhana itu, Srontol memiliki rasa yang gurih ketika dimakan.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kolmbeng, Roti Legendaris Sejak Masa Penjajahan yang Masih Eksis hingga Kini.