Kemudian roti kolmbeng dipasarkan tak hanya di Kulon Progo, melainkan luar daerah seperti Pasar Bantul, Pasar Imogiri, dan Pasar Beringharjo, serta bisa dibeli langsung di rumah.
Pembeli juga jangan kaget jika harga roti kolmbeng melonjak ketika menjelang Lebaran.
"Kalau ruwah biasanya roti (kolmbeng) dipakai untuk tradisi nyadran (tradisi pembersihan makam). Sementara saat Lebaran untuk oleh-oleh bagi pembeli dari luar kota," ucapnya.
Untuk memproduksi roti kolmbeng, ia dibantu oleh anaknya, Puji Purwanto.
Puji melanjutkan, kenaikan harga roti kolmbeng juga bisa dipengaruhi oleh harga bahan baku.
Seperti saat ini, ketika harga tepung, gula, dan telur naik.
Kini harga roti kolmbeng dijual Rp 1.000 per butir dari yang semula Rp 800.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Tumpeng Menoreh, Tempat Ngabuburit di Kulon Progo Sambil Lihat Sunset
Supaya lebih dikenal masyarakat, Bidang Informasi, Komunikasi Publik dan Statistik (IKPS) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersama wartawan dari berbagai media di Kulon Progo mengunjungi tempat produksi roti tersebut.
Kepala Diskominfo Kulon Progo, Agung Kurniawan melanjutkan kunjungannya dengan berbagai media bertujuan untuk meningkatkan potensi usaha kecil masyarakat dan melestarikan usaha roti yang melegenda tersebut.
Apalagi, roti kolmbeng menjadi ikon makanan khas yang sudah turun temurun tiga generasi.
"Dengan dipublikasikan oleh media, harapannya masyarakat luas lebih tahu dan ikut membeli atau mencoba makanan legendaris tersebut," ucapnya.
Berburu srontol di Kulon Progo
Selain roti klombeng, srontol juga menjadi kudapan favorit di Kulon Progo.
Saat hari biasa, srontol dapat dengan mudah ditemukan di Kulon Progo.
Namun saat Ramadan tiba, srontol biasa dijual di area sekitaran Masjid Jami' Kauman tepatnya di Pedukuhan Jatingarang Kidul, Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.