Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Stasiun Surabaya Pasarturi, Berumur Lebih dari Seabad dan Tingginya Hanya 1 Mdpl

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah penunpang kereta memadati Stasiun Pasar Turi Surabaya pada Selasa (19/6/2018) malam.

Jika traveler tiba atau berangkat dari Stasiun Surabaya Pasarturi, jangan lupa berfoto di monumen lokomotif trem uap B1239, ya!

Lokomotif ini dulunya dimiliki oleh OSM (Oost-Java Stoomtram Maatschaapij).

Megabadikan momen di monumen tersebut bisa menjadi kenangan bahwa traveler pernah menginjakkan kaki di Stasiun Surabaya Pasarturi.

Baca juga: Yuk Kenalan dengan Para Petugas Kereta Api dan Fungsinya

Mengenal Rumah Sinyal, Pengawas Perjalanan Kereta Api yang Kini Jadi Cagar Budaya

Pernah mendengar tentang bangunan rumah sinyal?

Rumah sinyal bentuknya tinggi mirip seperti menara pengawas dan biasanya ada di lingkungan stasiun.

Berfungsi sebagai menara pengawas perjalanan kereta api, rumah sinyal ternyata memiliki peran yang cukup penting.

Rumah sinyal berfungsi mengamati kedatangan kereta api sejak masuk wesel pertama yang dilewati kereta api sampai berhenti di stasiun atau sampai melewati wesel terakhir untuk kereta api yang berjalan langsung.

Selain itu, rumah sinyal juga berfungsi untuk memastikan jalur kereta api yang akan dilewati aman serta menjaga kereta api berhenti di tempat yang ditentukan atau berjalan langsung.

Bangunan rumah sinyal di kawasan Stasiun Banjar.Rumah sinyal berfungsi mengamati kedatangan kereta api sejak masuk wesel pertama yang dilewati kereta api sampai berhenti di stasiun atau sampai melewati wesel terakhir untuk kereta api yang berjalan langsung. (Dok. PT KAI)

Baca juga: Bagaimana Cara Kereta Api Berpindah Jalur? Yuk Simak Penjelasannya

Di dalam rumah sinyal, terdapat petugas yang bertugas membantu Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) dan mengoperasikan wesel untuk mengontrol pergerakan kereta api.

Petugas rumah sinyal merupakan konsep yang diadopsi dari Britania Raya dan Irlandia.

Sebagian besar rumah sinyal dibuat lebih tinggi agar petugas rumah sinyal memiliki ruang pandang lebih luas terhadap kawasan yang dikendalikan.

Pada awalnya, rumah sinyal lebih banyak dipakai saat perkeretaapian masih menggunakan persinyalan mekanik.

Seiring berjalannya waktu dan semakin banyak jalur yang menggunakan persinyalan elektrik, maka beberapa rumah sinyal tidak lagi difungsikan.

Kini, banyak rumah sinyal yang akhrinya menjadi bangunan cagar budaya.

Sejumlah rumah sinyal dapat ditemukan di berbagai stasiun.

Di antaranya Stasiun Banjar, Stasiun Cibatu, Stasiun Cikampek dan Stasiun Surabaya Pasarturi.

Baca juga: Penasaran dengan Cara Pengecatan Kereta Api? Begini Lho Prosesnya

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel kereta api di sini.