TRIBUNTRAVEL.COM - Penasaran dengan proses pengecatan kereta api?
Nah, proses pengecatan keretap api biasa dilakukan di Balai Yasa Surabaya Gubeng.
Proses pengecatan keretap api ternyata terbilang cukup penting dilakukan, lho!
Tujuannya adalah untuk mempertahankan umur sarana kereta api agar terhindar dari karat dan kerusakan lain.
Baca juga: Jelang Kunjungan Jokowi dan Xi Jinping, Menhub Tinjau Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Melansir akun Instagram @kai121_, Sabtu (15/10/2022), proses pengecatan kereta api dilakukan setiap dua tahun saat kereta menjalani perawatan di Balai Yasa.
Bagian kereta yang dilakukan pengecatan meliputi eksterior atau dinding luar, interior kabin penumpang dan toilet.
Pengecatan kereta api menggunakan bahan utama berupa dempul dan cat.
Pertama-tama, kereta yang akan dicat dilakukan pemerikasaan awal dan ditentukan di area mana saja yang catnya rusak.
Kemudian dilakukan pengelupasan cat lama di dinding eksteriornya.
Dinding yang catnya sudah terkelupas dirapikan kembali dengan dempul supaya lapisan menjadi rata.
Selanjutnya dilakukan pengecatan dasar sesuai jenis keretanya.
Baca juga: Mengenal Rumah Sinyal, Pengawas Perjalanan Kereta Api yang Kini Jadi Cagar Budaya
Pada tahap akhir, dilakukan proses pemberian top clear agar cat kereta lebih awet dan tahan terhadap perubahan cuaca serta pemasangan stiker sripping pada body kereta.
Kereta yang menggunakan baja ringan atau mild steel dilakukan pengecatan eksterior setiap masuk perawatan di Balai Yasa.
Sedangkan kereta dengan jenis stainless steel tidak perlu dilakukan pengecatan eksterior namun dilakukan waxing atau pemolesan pada keretanya.
Keseluruhan proses pengecatan kereta memakan waktu kurang lebih 15 hari yang dikerjakan oleh unit produksi Balai Yasa Surabaya Gubeng.