Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Serat Biru yang Ditemukan Pada Gigi Korban Pengorbanan Suku Maya Beri Petunjuk Kematian Mereka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Tengkorak manusia. Serat biru di gigi korban pengorbanan Suku Maya beri petunjuk soal kematian mereka.

Peneliti dapat menentukan bahwa gua tersebut pernah menjadi tempat pengorbanan dewa hujan Chaac (Chaak).

Mereka juga menemukan bahwa pengorbanan yang dilakukan di sana adalah semua anak yang berusia tidak lebih dari 14 tahun.

Faktanya, sebagian besar sisa-sisa berasal dari mereka yang berusia antara empat dan 10 tahun.

Berdasarkan jumlah tulang yang ada, serta melalui penanggalan radiokarbon , para peneliti juga dapat menentukan bahwa pengorbanan dilakukan selama periode tertentu.

Kira-kira 1.500 tahun dimulai sejak awal orang Maya.

Apa yang dimaksud dengan serat?

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2022 menemukan serat biru pada gigi korban pengorbanan Suku Maya.

Penemuan ini dilakukan setelah meneliti 120 gigi korban.

Ini adalah temuan yang tidak terduga, tetapi telah memberi para peneliti lebih banyak pemahaman tentang apa yang mungkin terjadi menjelang kematian korban.

Mereka mengidentifikasi bahwa biru adalah warna penting untuk ritual Maya, jadi apa pun seratnya digunakan sebagai bagian dari proses pengorbanan.

Beberapa berhipotesis bahwa serat bisa berasal dari kain yang digunakan pada korban.

Mulut korban mungkin disumpal selama diarak keliling kota.

Para peneliti juga berasumsi bahwa serat bisa berasal dari minuman beralkohol yang diwarnai biru dan digunakan untuk membantu meringankan penderitaan para korban.

Fakta Hitobashira, Ritual Pengorbanan Manusia di Jepang Kuno Sebelum Membangun Jembatan dan Kastil

Sampai abad ke-16 di Jepang, konstruksi besar seperti kastil dan jembatan dimulai dengan pengorbanan manusia, dengan korban dikubur hidup-hidup di dalam fondasi dan di dalam pilar.

Halaman
1234