Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

10 Pendaki Tewas Tertimbun Longsor Salju Himalaya, Puluhan Lainnya Belum Ditemukan

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pendaki Himalaya. Sedikitnya 10 pendaki tewas dan banyak lagi yang hilang setelah longsoran salju terjadi di Himalaya India, Senin (3/10/2022).

Pada hari yang sama Hilaree Nelson hilang, satu orang tewas dan lebih dari selusin terluka dalam longsoran salju di bawah puncak yang sama.

Himalaya merupakan rangkaian gunung tertinggi di dunia terbentang melintasi India, Tibet selatan, Nepal, dan Bhutan.

Gunung Everest merupakan salah satu puncak yang berada di Himalaya.

Sebagai gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest berada pada ketinggian 8.849 meter di atas permukaan laut.

Baca juga: Veteran Disabilitas Cetak Rekor Mendaki Gunung Everest dan Terjun Payung Pertama di Dunia

Baca juga: Detik-detik Pendaki Gunung Tewas dalam Longsoran Salju, Sempat Selfie dan Kirimkan Foto ke Keluarga

Bhutan buka jalur pendakian Himalaya

Diberitakan TribunTravel sebelumnya, Bhutan membuka jalur pendakian Himalaya setelah ditutup selama 60 tahun lamanya.

Melansir laman Lonely Planet, jalur ini disponsori oleh Bhutan Canada Foundation (BCF) dan Tourism Council of Bhutan (TCB).

Nantinya wisatawan dapat melintasi jalur ini selama 28 hari dari Haa di barat Bhutan ke Trashigang di timur (dekat perbatasan Tibet) yang membentang 403 kilometer.

Sebelum dibuka untuk pendakian, jalur ini merupakan jalur perdagangan, ziarah, dan komunikasi yang penting selama ratusan tahun.

Pegunungan Himalaya. (Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay)

Setelah dibangun jalan raya nasional pada 1906, jalur ini menjadi satu-satunya cara untuk melakukan perjalanan melintasi negeri.

Jadi jalur tersebut tidak benar-benar baru, namun akan menawarkan pengalaman trekking yang lebih berbeda.

Baca juga: Viral Kelakuan Buruk Pendaki Kencing di Kawah Gunung Bromo, Begini Tanggapan Pihak Balai Wisata

Terutama bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi lebih mendalam tentang tradisi dan budaya di Bhutan.

Menurut keterangan pejabat Trans Bhutan Trail, trekking akan dilakukan dengan pemandu sesuai peraturan pengunjung Bhutan.

Nantinya juga akan ada berbagai rencana perjalanan, paket, serta jadwal keberangkatan sepanjang tahun.

Wisatawan secara bebas dapat menambahkan berbagai aktivitas seru selama melakukan perjalanan di Buthan.

Aktivitas tersebut mulai dari bersepeda, arung jeram, memancing, yoga, serta program khusus untuk pengendara sepeda motor, pelari maraton, pengamat burung, pelancong spiritual, fotografer, dan masih banyak lagi.

(TribunTravel.com/Sinta)