Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

10 Pendaki Tewas Tertimbun Longsor Salju Himalaya, Puluhan Lainnya Belum Ditemukan

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pendaki Himalaya. Sedikitnya 10 pendaki tewas dan banyak lagi yang hilang setelah longsoran salju terjadi di Himalaya India, Senin (3/10/2022).

TRIBUNTRAVEL.COM - Sedikitnya 10 pendaki tewas dan banyak lagi yang hilang setelah longsoran salju terjadi di Himalaya India, Senin (3/10/2022).

Melansir BBC, Jumat (7/10/2022), 34 peserta pelatihan dan tujuh instruktur sedang berlatih navigasi ketika mereka dihantam salju saat turun dari puncak di negara bagian utara Uttarakhand.

Pegunungan Himalaya. (Eknbg/Pixabay)

Tim tersebut terdiri dari peserta pelatihan dari Institut Pendakian Gunung Nehru.

Mereka baru kembali dari Gunung Drupadi Danda-2 pada ketinggian 5.670 meter di atas permukaan laut ketika longsoran salju melanda.

Baca juga: Setelah Tutup Selama 60 Tahun, Pendakian Pegunungan Himalaya via Bhutan Dibuka Kembali

Angkatan udara India kemudian membantu upaya penyelamatan.

Tim penyelamat disiagakan sekitar pukul 09.30 waktu setempat pada Selasa (4/10/2022), kata petugas penyelamat.

LIHAT JUGA:

Kepala polisi Uttarakhand Ashok Kumar mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Angkatan Udara India sedang melakukan pengintaian udara di gunung tersebut karena tidak mudah untuk mencapai tempat di mana kecelakaan itu terjadi.

Upaya pencarian dihentikan semalam karena hujan dan salju, tetapi dilanjutkan pada Rabu (5/10/2022).

Kepala polisi Uttarakhand Ashok Kumar mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa tim penyelamat dapat memulai kembali operasi karena cuaca telah cerah.

Baca juga: Nepal Akan Pindahkan Base Camp Everest Akibat Gletser Mencair, Lokasinya 400 Meter Lebih Rendah

"Hari ini sudah ditemukan enam jenazah. Dan hingga saat ini total sudah ditemukan 10 jenazah," katanya.

Polisi mengatakan bahwa 14 orang telah diselamatkan, sedangkan hampir 20 orang masih hilang.

Ilustrasi pendaki Himalaya. (Unsplash/Ted Bryan Yu)

Sementara itu, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menulis di Twitter: "Sangat sedih dengan hilangnya nyawa yang berharga karena tanah longsor yang melanda ekspedisi pendakian gunung yang dilakukan oleh Institut Pendakian Gunung Nehru di Uttarkashi."

Insiden tersebut terjadi seminggu setelah tubuh pendaki gunung ski terkenal AS Hilaree Nelson ditemukan di Himalaya Nepal.

Hilaree Nelson, yang dianggap sebagai salah satu pendaki gunung terhebat di generasinya, dilaporkan jatuh ke jurang yang dalam setelah mencapai puncak Gunung Manaslu.

Pada hari yang sama Hilaree Nelson hilang, satu orang tewas dan lebih dari selusin terluka dalam longsoran salju di bawah puncak yang sama.

Himalaya merupakan rangkaian gunung tertinggi di dunia terbentang melintasi India, Tibet selatan, Nepal, dan Bhutan.

Gunung Everest merupakan salah satu puncak yang berada di Himalaya.

Sebagai gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest berada pada ketinggian 8.849 meter di atas permukaan laut.

Baca juga: Veteran Disabilitas Cetak Rekor Mendaki Gunung Everest dan Terjun Payung Pertama di Dunia

Baca juga: Detik-detik Pendaki Gunung Tewas dalam Longsoran Salju, Sempat Selfie dan Kirimkan Foto ke Keluarga

Bhutan buka jalur pendakian Himalaya

Diberitakan TribunTravel sebelumnya, Bhutan membuka jalur pendakian Himalaya setelah ditutup selama 60 tahun lamanya.

Melansir laman Lonely Planet, jalur ini disponsori oleh Bhutan Canada Foundation (BCF) dan Tourism Council of Bhutan (TCB).

Nantinya wisatawan dapat melintasi jalur ini selama 28 hari dari Haa di barat Bhutan ke Trashigang di timur (dekat perbatasan Tibet) yang membentang 403 kilometer.

Sebelum dibuka untuk pendakian, jalur ini merupakan jalur perdagangan, ziarah, dan komunikasi yang penting selama ratusan tahun.

Pegunungan Himalaya. (Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay)

Setelah dibangun jalan raya nasional pada 1906, jalur ini menjadi satu-satunya cara untuk melakukan perjalanan melintasi negeri.

Jadi jalur tersebut tidak benar-benar baru, namun akan menawarkan pengalaman trekking yang lebih berbeda.

Baca juga: Viral Kelakuan Buruk Pendaki Kencing di Kawah Gunung Bromo, Begini Tanggapan Pihak Balai Wisata

Terutama bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi lebih mendalam tentang tradisi dan budaya di Bhutan.

Menurut keterangan pejabat Trans Bhutan Trail, trekking akan dilakukan dengan pemandu sesuai peraturan pengunjung Bhutan.

Nantinya juga akan ada berbagai rencana perjalanan, paket, serta jadwal keberangkatan sepanjang tahun.

Wisatawan secara bebas dapat menambahkan berbagai aktivitas seru selama melakukan perjalanan di Buthan.

Aktivitas tersebut mulai dari bersepeda, arung jeram, memancing, yoga, serta program khusus untuk pengendara sepeda motor, pelari maraton, pengamat burung, pelancong spiritual, fotografer, dan masih banyak lagi.

(TribunTravel.com/Sinta)