Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Lokomotif Pertama di Perkeretaapian Indonesia, Dijuluki Si Jengki

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokomotif CC200, lokomoif diesel pertama yang digunakan oleh perkeretaapian Indonesia mulai pada tahun 1950-an.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pelanggan kereta api tentu sudah familiar dengan lokomotif-lokomotif modern yang dimiliki PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Saat ini seluruh perjalanan kereta api di Indonesia memang telah menggunakan lokomotif modern.

Lokomotif CC200 merupakan lokomotif diesel pertama yang digunakan pada perkeretaapian Indonesia. (Dok. PT KAI)

Namun, tahukah kamu lokomotif diesel apa yang pertama kali digunakan pada perkeretaapian di Indonesia?

Melnasir akun Instagram @kai121_, Minggu (14/8/2022), Indonesia masih mengandalkan lokomotif-lokomotif uap sebelum era tahun 1950-an.

Baca juga: Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Telah Dikirim Ke Indonesia, Siap Tes Dinamis November 2022

Masalahnya, lokomotif uap mulai jadi barang antik lantaran sudah tak diproduksi lagi oleh parbrik-pabriknya.

Akhirnya pada tahun 1950 Presiden Soekarno menyetujui pembelian lokomotif diesel.

Nah, ini dia lokomotif diesel pertama yang digunakan untuk perkeretaapian di Indonesia.

Pilihan jatuh pada lokomotif CC200 yang berjenis diesel elektrik.

Djawatan Kereta Api (DKA) memesan sebanyak 27 unit lokomotif dari pabrik General Electric, Amerika Serikat.

Lokomotif CC200 dilengkapi dengan dua kabin agar masinis mempunyai pandangan yang luas.

Tampilan body-nya punya streamline yang aerodinamis dengan daya mesin 1.600 horse power dan bisa melaju hingga 100 km/jam.

Masyarakat Indonesia punya julukan unik kepada lokomotif ini, yakni Si Jengki.

Baca juga: Harga Sewa Kereta Wisata Jaladara yang Ikonik, Asyik Buat Keliling Solo

Tak cuma beli barangnya saja, beberapa sarjana muda yang direkrut DKA dikirim ke pabrik General Electric untuk belajar mengenai sistem kerja lokomotif diesel selama 6 bulan.

Lokomotif CC200 pernah jadi kebanggan bangsa Indonesia karena pada 1955 menjadi lokomotif penarik kereta api yang membawa peserta Konferensi Asia Afrika dari Jakarta ke Bandung.

Lokomotif CC200 juga sekaligus untuk menunjukkan modernisasi perkeretaapiaan di Indonesia pada saat itu.

Halaman
123