Kendati demikian, polisi tidak mengungkapkan usia saudara kembar itu atau bagaimana petugas berhasil mengungkap penipuan tersebut.

Baca juga: Bekas Gigitan Anaknya Rusak Foto Paspor, Wanita Dihentikan Pihak Bandara

Menurut Wang Xiaodong, seorang petugas polisi setempat dari departemen manajemen imigrasi, Zhou Mouhong telah berusaha untuk bersatu kembali dengan suaminya karena dia telah kembali ke Jepang.

Wang melanjutkan, kepolisian menemukan riwayat perjalanan ilegal ke luar negeri saudara kembar itu pada awal tahun ini.

Kemudian pihak kepolisian memerintahkan mereka untuk kembali ke Tiongkok pada akhir Mei.

Wang mengatakan, memanfaatkan DNA untuk bepergian adalah tidakan ilegal.

"Anda dapat bertanya kepada otoritas imigrasi tentang masalah paspor Anda, tetapi Anda tidak dapat bepergian ke luar negeri menggunakan paspor orang lain," ucap Wang.

Saat ini, polisi sedang menyelidiki perempuan atas kejahatan mengganggu administrasi wilayah atau perbatasan.

Baca juga: Wanita Tua Ditolak Bikin Paspor Baru Gara-gara Rambutnya Terlalu Putih & Mirip Background Foto

Baca juga: Syarat dan Cara Mengurus Paspor Umrah 2022, Bisa Gunakan Layanan M-Paspor

Menurut National Business Daily, seorang pengacara mengatakan, karena dua bersaudara itu menyelinap melintasi perbatasan dengan paspor orang lain lebih dari tiga kali, mereka dapat dijatuhi hukuman kurang dari satu tahun penjara atau denda.

Sementara itu di jagad dunia maya Tiongkok, orang-orang terkejut dengan seberapa sering trik mereka selalu berhasil.

Baca juga: Wanita Dilarang Naik Pesawat Gara-gara Masa Kadaluwarsa Paspor Tinggal 6 Bulan Lagi

Baca juga: Makna 4 Warna Paspor di Dunia, Kenapa Tiap Negara Warnanya Berbeda?

Mereka juga bertanya-tanya bagaimana polisi bisa mengetahui kasus penipuan itu.

"Rupanya, sistem pengenalan wajah untuk manajemen perbatasan memiliki kekurangan yang signifikan," kata seorang netizen.

Seorang lain mengatakan, "Dugaan saya, langkah pencegahan epidemi Covid-19 menemukan anomali ketika seseorang yang seharusnya berada di negara lain masih menggunakan KTP-nya di dalam negeri untuk mendapatkan vaksinasi atau tes PCR."

(TribunTravel.com/Sinta)