TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita lansia gagal membuat paspor baru untuk liburannya karena rambut yang terlalu putih.

Wanita tersebut menceritakan bagaimana perjuangannya untuk mendapatkan paspor baru.

Awalnya semua berjalan lancar, namun ketika membuat foto paspor masalah muncul.

Baca juga: Aplikasi M-Paspor dalam Perbaikan, Urus Paspor Bisa Datang Langsung ke Kantor Imigrasi

Masalah tampaknya muncul ketika seseorang dengan kulit putih dan rambut putih mendapatkan foto paspor yang diambil dengan latar belakang berwarna pucat, seperti yang ditentukan oleh aturan.

Hal ini dapat menyebabkan perangkat lunak komputer paspor tidak dapat mengetahui batas rambut seseorang dan latar belakang, inilah yang membuat pengajuan paspor baru gagal dilakukan.

Melansir Mirror.co.uk, Selasa (26/4/2022), Ann Wingfield yang berusia 85 tahun ini memiliki rambut yang terlalu putih.

Seperti banyak orang Inggris lainnya, dia mengajukan paspor baru setelah pandemi Covid-19 dan perjalanan internasional diizinkan lagi.

Ann dan suaminya adalah pelancong yang rajin sebelum pandemi, dan telah beberapa kali membawa karavan mereka melintasi Eropa, serta menikmati liburan kapal pesiar.

Jadi pada 23 Februari 2022, Ann dan suaminya pergi ke Morrison setempat untuk mengambil foto paspor baru.

Tetapi Ann diberitahu bahwa foto paspornya tidak diterima, jadi dia kembali lagi keesokan harinya untuk mencoba lagi.

Teknisi foto mengatakan kepadanya bahwa masalahnya adalah rambut putihnya terlalu sama dengan latar belakang yang diperlukan untuk foto paspor.

"Mereka bilang mereka pernah mengalami masalah ini sebelumnya," kata Ann.

"Itu adalah latar belakang abu-abu sehingga benar-benar ada perbedaan antara itu dan warna rambut saya," imbuhnya.

Baca juga: Penumpang Pria Dipenjara karena Mabuk Sampai Tak Bisa Ambil Paspor di Tasnya

Baca juga: Makna 4 Warna Paspor di Dunia, Kenapa Tiap Negara Warnanya Berbeda?

Ann mengirimkan fotonya secara online untuk mendapatkan paspor baru pada 26 Februari, dan diberitahu lagi bahwa fotonya tidak dapat diterima.

Banyak orang Inggris lainnya mengalami masalah yang sama.