TRIBUNTRAVEL.COM - Base camp ikonik Gunung Everest di Nepal dikabarakan akan dipindah dalam waktu dekat.
Adanya pemindahan base camp Gunung everest tersebut terpaksa dilakukan lantaran adanya masalah lingkungan.
Dilaporkan Direktur Jenderal Departemen Pariwisata Nepal, Taranath Adhikari, pertimbangan relokasi base camp Gunung Everest diakibatkan oleh efek pemanasan global dan aktivitas manusia.
Hal itu membuat kawasan menjadi tidak aman karena harus menghadapi beberapa risiko dari mencairnya gletser Khumbu di dekatnya.
"Kami telah menerima rekomendasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk merelokasi base camp," kata Adhikari dikutip dari CNN, Senin (27/6/2022).
"Meskipun belum ada keputusan yang dibuat, kami menanggapi saran ini dengan sangat serius," tambahnya.
Lebih lanjut Adhikari mengungkapkan, pemangku kepentingan yang ia maksud meliputi beberapa lapisan masyarakat.
Dalam hal ini termasuk di antaranya ada dari penduduk lokal, pendaki gunung, dan pakar lingkungan.
Andhikari menyatakan bahwa meski rencana relokasi sudah diumumkan perubahan besar apa pun pada puncak tertinggi di dunia, tidak akan dilakukan dengan tergesa-gesa.
Hal itu lantaran kegiatan penelitian hanya dapat dilakukan selama musim semi.
Sementara itu dibutuhkan juga waktu sekira 2-3 tahun untuk mengambil keputusan yang benar-benar matang.
Beberapa penelitian juga nantinya akan dilakukan selama musim pendakian di musim semi tahun ini.
Sebagaimana diketahui, umumnya musim pendakian ini biasanya akan mencapai puncaknya pada bulan Mei.
TONTON JUGA:
Baca juga: Veteran Disabilitas Cetak Rekor Mendaki Gunung Everest dan Terjun Payung Pertama di Dunia
Baca juga: Sambut Kembali Wisatawan Asing, Nepal Buka Penerbangan Untuk Nikmati Keindahan Gunung Everest
Setelah pihak-pihak yang terlibat menyelesaikan penelitian mereka, mereka mungkin perlu mengajukan proposal kepada pemerintah Nepal.