Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Lockdown Selama 2 Bulan, Warga Shanghai China Akhirnya Rayakan Pencabutan Aturan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejalan kaki berjalan di distrik Huangpu, Shanghai pada 1 Juni 2022, menyusul pelonggaran pembatasan Covid-19 di kota itu setelah dikunci selama dua bulan

TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah mengalami penguncian (lockdown) selama 2 bulan, Shanghai akhirnya dibuka kembali.

Pemerintah China telah mencabut aturan penguncian (lockdown) untuk seluruh kawasan di Kota Shanghai.

Dicabutnya lockdown ini disambut baik oleh warga Shanghai.

Kota terbesar di China itu merayakan hari Rabu (1/6/2022) dengan 'ledakan' kehidupan yang telah lama ditunggu-tunggu.

Baca juga: Kabar Gembira! Shanghai Berencana Akhiri Lockdown pada Juni 2022 Mendatang

Seorang petugas kesehatan (tengah) mengenakan alat pelindung diri melakukan tes swab untuk virus corona Covid-19 di sebuah kompleks selama penguncian Covid-19 di distrik Pudong di Shanghai pada 19 April 2022. (LIU JIN / AFP)

Baca juga: Pelabuhan Tersibuk di Dunia Kacau Akibat Lockdown Shanghai, Kiriman Barang dari Luar Negeri Tertunda

Gedung pencakar langit menyala, jalan dipenuhi kendaraan, dan orang-orang minum dan menari di jalanan saat kembang api meledak di atas kepala.

Bagi Henry Shi, seorang fotografer berusia 30 tahun yang keluar dari kompleks perumahannya pada Selasa sore, hal pertama yang mengejutkannya adalah kebisingan sekitar kota.

"Kota (sebelumnya) menjadi sangat sunyi karena semua orang tinggal di rumah," kata Henry Shi seperti dikutip CNN.

"Sekarang, suara-suara itu kembali, dari mobil yang menderu di jalanan dan orang-orang yang sibuk, rasanya seperti saya terbangun dari tidur panjang," lanjutnya.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan suasana saat tengah malam mendekat di Shanghai.

Pengendara mobil membunyikan klakson, pejalan kaki bernyanyi dalam perayaan, dan pagar yang sebelumnya digunakan untuk membatasi penduduk ditarik dari gerbang dan jalan.

Pada Rabu pagi, sebagian besar dari 25 juta penduduk kota bebas meninggalkan kompleks perumahan mereka, toko-toko dan gedung perkantoran dapat dibuka kembali, mobil kembali ke jalanan, dan kereta bawah tanah dan bus melanjutkan layanan.

Tetapi bagi sebagian orang, ada rasa pahit, kesedihan, dan kemarahan yang tersisa setelah mengalami penderitaan dan rasa sakit karena penegakan kebijakan nol-Covid pemerintah yang ketat.

Baca juga: Lockdown Paling Ketat di Dunia: Polisi China Bangun Pagar Buat Batasi Pergerakan Warga Shanghai

Sebuah keluarga duduk di sebuah taman di The Bund di distrik Huangpu, Shanghai pada 1 Juni 2022, menyusul pelonggaran pembatasan Covid-19 di kota itu setelah dikunci selama dua bulan. (Hector RETAMAL / AFP)

Baca juga: Cara Tak Biasa Orang Kaya di Shanghai China Pamerkan Kekayaan Selama Lockdown

Lockdown yang kacau menyebabkan kekurangan makanan yang meluas dan menunda perawatan medis untuk pasien darurat.

Anak-anak kecil dipisahkan dari orang tua mereka di karantina.

Penduduk, termasuk orang tua, dipaksa masuk ke fasilitas isolasi darurat sederhana dan diminta menyerahkan kunci mereka agar rumah mereka didesinfeksi.

Halaman
12