TRIBUNTRAVEL.COM - Warga di Shanghai China telah terjebak di rumah mereka sendiri ketika polisi membangun pagar di luar rumah dalam lockdown paling ketat di dunia.
Orang-orang yang tinggal di Shanghai, China, baru mengetahui ada pagar hijau yang telah dipasang di depan rumah mereka.
Pagar tersebut dibangun oleh pihak berwenang dalam waktu semalam untuk membatasi pergerakan penduduk ketika kota itu menghadapi lonjakan virus corona terburuk sejak pandemi dimulai.
Mereka yang memiliki pagar tidak dapat meninggalkan properti mereka terlepas dari apakah mereka memiliki gejala Covid-19 atau tidak.
Baca juga: Cara Tak Biasa Orang Kaya di Shanghai China Pamerkan Kekayaan Selama Lockdown
Baca juga: Boeing 737-800 China Eastern Kembali Beroperasi Setelah Sempat Dikandangkan
Dilansir dari mirror, 25 juta orang Shanghai telah dikurung selama berminggu-minggu karena lonjakan kasus Covid, dengan 21.000 kasus baru dilaporkan pada hari Minggu (24 April).
39 orang di kota itu meninggal karena virus hari itu.
Penguncian yang sangat ketat telah mendorong warga Shanghai ke batas yang lebih ekstrem.
Di mana mereka dipisahkan dari bayi dan anak kecil mereka.
Dan orang-orang dikejutkan oleh inisiatif terbaru,yakni pemasangan pagar hijau setinggi dua meter untuk menciptakan area 'tertutup' di sekitar bangunan tempat setidaknya satu orang yang dinyatakan positif Covid.
Ini mengejutkan warga, yang tidak tahu tentang aturan baru sampai mereka bangun dan menemukan pagar tersebut.
Baca juga: China Ubah Desa di Dekat Tembok Besar China Jadi Replika Kota Kanal Kuno
Seorang warga negara asing berbicara kepada BBC mengatakan pagar hijau muncul di sekitar kompleks perumahannya hanya beberapa hari yang lalu.
Dia mengklaim bahwa gerbang utama ke kompleks itu 'dirantai' tiga minggu lalu setelah dia yakin satu tetangganya tertular virus.
"Ada koridor panjang di kompleks kami, dan di dalam koridor panjang itu mereka memasang pagar hijau lagi tiga hari lalu. Tidak ada yang memberi tahu kami alasan pemasangannya," kata pria itu kepada BBC, yang tidak ingin disebutkan namanya.
"Tidak ada yang bisa keluar. Saya merasa tidak berdaya. Anda tidak tahu kapan lockdown akan berakhir.
"Jika daerah Anda dipagari, bagaimana jika terjadi kebakaran ? Saya rasa tidak ada orang waras yang bisa menyegel rumah orang."
Baca tanpa iklan