TRIBUNTRAVEL.COM - Kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 pada tahun 2014 masih menjadi teka-teki hingga hari ini.
Berbagai rumor dan spekulasi beredar tentang hilangnya pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak tersebut.
Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan 370 menghilang pada 8 Maret 2014.
Pesawat ini mengalami hilang kontak saat melakukan perjalanan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia ke Bandara Internasional Ibu Kota Beijing.
Tidak pernah ada kabar tentang korban pesawat ini, sehingga seluruh kru dan penumpang dinyatakan tewas.
Hilangny pesawat MH370 pun menjadi insiden kecelakaan pesawat paling mematikan yang melibatkan Boeing 777.
Banyak ahli mengeluarkan teori penyebab hilangnya pesawat ini.
Baca juga: Aturan Turis Bisa Masuk Malaysia Bebas Tes Covid-19, Berlaku Mulai 1 Mei
Baca juga: Kesaksian Penumpang Malaysia Airlines saat Insiden Pesawat Menukik Tajam, Semua Panik dan Menjerit
Bahkan ada yang menyebut pesawat MH370 dibawa ke luar jalur oleh pilot sekitar 1.933 Kilometer sebelah barat Perth.
Insinyur kedirgantaraan Inggris, Richard Godfrey mengatakan, dia menduga pilot terlibat dalam insiden ini.
Dikutip dari laman UNILAD, Senin (23/5/2022), Godfrey menemukan pola yang tidak biasa dalam rute yang diambil pesawat.
Seperti belokan 360ยบ yang aneh di atas lautan, yang ia gunakan untuk mendukung teorinya.
Pesawat Boeing 777 tersebut hilang hanya beberapa jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur pada 8 Maret 2014.
Sekitar 38 menit kemudian, kontak dengan pihak berwenang Malaysia terputus.
Saat diwawancara 60 Minutes awal tahun ini, Godfrey mengatakan, "Sampai sekarang, semua orang berasumsi ada jalan lurus, bahkan mungkin dengan autopilot. Saya percaya ada peran pilot dalam insiden penerbangan ini."
Baca juga: Perbatasan Malaysia Dibuka Mulai 1 April, Simak Aturan Berkunjung Bagi Wisatawan Asing
Godfrey mengklaim tiga jam setelah lepas landas, pesawat memasuki pola holding yang tak terduga, yang berlangsung sekitar 20 menit.