TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah serangan udara diluncurkan Rusia ke Stasiun Ukraina hingga menimbulkan korban berjatuhan.
Dilaporkan puluhan orang tewas dan puluhan penduduk sipil Ukraina terluka akibat serangan rudal tersebut.
Diketahui stasiun di Kota Kramatorsk ini penuh sesak dengan warga sipil yang hendak mencoba melarikan diri dari serangkan Rusia di Ukraina Timur, dilansir dari News.com.au, Sabtu (9/4/2022).
Baca juga: Hancur oleh Rusia, Antonov-225 Milik Ukraina Buka Galang Dana
Kepala Administrasi Militer Wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko menyebutkan bahwa serangan yang terjadi di stasiun tersebut menewaskan sedikitnya 50 orang termasuk anak-anak.
"Kami memiliki begitu banyak korban pada jam ini sebagai akibat dari serangan pasukan pendudukan Rusia Tochka-U (rudal balistik) di stasiun kereta api Kramatorsk," kata Kyrylenko dalam pembaruan di Telegram.
Juru Bicara Wilayah Donetsk Tetiana Ihnatchenko mengatakan bahwa responden pertama telah mengkonfirmasi jumlah korban awal dan memperingatkan jumlah itu kemungkinan akan meningkat.
Sebelumnya dilaporkan, peron di stasiun telah penuh sesak dengan orang-orang yang mencoba mengungsi ketika Rusia meningkatkan ofensifnya di daerah tersebut.
Foto-foto yang diberikan oleh pejabat Ukraina menunjukkan orang-orang tergeletak di tanah, dikelilingi oleh barang bawaan yang berserakan, mobil yang hancur, kereta dorong bayi, boneka mainan yang berserakan, dan puing-puing lainnya.
"Ada begitu banyak mayat, ada anak-anak, hanya ada anak-anak," teriak seorang wanita, menurut video dari tempat kejadian.
Wali Kota Kramatorsk Olexander Honcharenko mengatakan ada 4 ribu orang di stasiun kereta api pada saat serangan itu, dan sebagian besar adalah wanita, anak-anak dan orang tua.
Lima anak telah dikonfirmasi di antara korban tewas.
"Ada banyak orang yang terluka parah tanpa lengan dan kaki," tambahnya.
"Mereka sedang ditangani oleh 30-40 ahli bedah pada waktu yang sama," imbuhnya.
Baca juga: Rusia Punya Cadangan Emas Terbanyak Kelima di Dunia, tapi Tak Ada yang Mau Beli
Baca juga: Sering Terbang Ke Rusia, Maskapai Ini Mendapat Banyak Ancaman Bom
Ketua operator Kereta Api Ukraina Alexander Kamyshin mengklaim serangan itu adalah "pemogokan yang disengaja" yang bertujuan merusak infrastruktur dan penduduk Ukraina.
Sebuah pesan terlihat di sisa-sisa rudal yang digunakan untuk serangan itu, dengan penerjemah mengatakan kata-kata "untuk anak-anak kita" dicat dalam bahasa Rusia pada senjata itu.