Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rudal Rusia Diduga Serang Stasiun Kereta Ukraina, Sebuah Pesan Mengerikan Ditemukan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi Ukraina memeriksa sisa-sisa rudal besar dengan pesan mengerikan dalam bahasa Rusia.

Ungkapan yang berulang telah digunakan oleh separatis pro-Rusia sehubungan dengan kerugian mereka sejak dimulainya perang Donbas pertama pada tahun 2014.

Serangan di Kramatorsk menandai salah satu serangan rudal tunggal paling mematikan yang terjadi dalam enam minggu terakhir pertempuran.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turun ke media sosial untuk mengutuk serangan jahat.

"(Pasukan Rusia) secara kejam menghancurkan penduduk sipil. Ini adalah kejahatan yang tidak memiliki batas. Dan jika tidak dihukum, itu tidak akan pernah berhenti," tulisnya.

Kementerian pertahanan Rusia membantah terlibat dalam serangan di stasiun kereta api di Kramatorsk, dengan mengatakan pernyataan dari Kyiv sama sekali tidak benar.

Hanya dua hari sebelumnya, pihak berwenang Ukraina telah mendesak penduduk wilayah timur negara itu di antaranya oblast Donetsk, Luhansk dan Kharkiv untuk mengungsi menjelang eskalasi militer.

"Orang Rusia tahu bahwa ribuan orang ada di sana setiap hari. Saya percaya itulah yang mereka andalkan," kata Ihnatchenko.

Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk, mengatakan ribuan orang telah berada di stasiun pada saat serangan itu.

Kramatorsk adalah pusat kereta api utama yang digunakan untuk evakuasi sipil.

"Para 'Rasyist' ('fasis Rusia') tahu betul ke mana mereka membidik dan apa yang mereka inginkan. Mereka ingin menebar kepanikan dan ketakutan, mereka ingin mengambil sebanyak mungkin warga sipil," katanya.

"Saya berada di stasiun. Saya mendengar seperti ledakan ganda. Saya bergegas ke tembok untuk perlindungan," kata Natalia, mencari paspornya di antara barang-barang yang ditinggalkan.

"Saya melihat orang-orang berlumuran darah masuk ke stasiun dan mayat di mana-mana di tanah. Saya tidak tahu apakah mereka hanya terluka atau mati," katanya kepada AFP.

Sekitar 30 mayat, semuanya berpakaian sipil dikelompokkan bersama dan ditempatkan di bawah lembaran plastik di sebelah kios yang dipulas kuning dan biru warna bendera Ukraina di luar stasiun, di mana darah menggenang di tanah.

Beberapa tubuh korban ditutupi dengan terpal di salah satu peron kereta api dan kemudian dimuat ke truk militer dan dibawa pergi dari tempat kejadian.

Layanan kereta api Ukraina mengatakan bahwa sementara serangan mematikan di stasiun itu berarti stasiun itu akan ditutup dan evakuasi dari timur negara itu akan dilanjutkan dari Sloviansk di dekatnya.

Halaman
123