Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pesawat Disambar Petir saat Cuaca Buruk, Pramugari Sebut Sudah Sering Terjadi & Tak Perlu Khawatir

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sambaran petir selama hujan badai

Meskipun kemudian ada kecelakaan pesawat lainnya yang diakibatkan oleh sambaran petir di seluruh dunia.

Pada tahun 1971, Penerbangan LANSA 508 jatuh dalam badai petir di atas Peru yang menewaskan 91 orang.

Ini dikenal sebagai bencana sambaran petir paling mematikan dalam sejarah dengan satu-satunya yang selamat adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang tetap terikat di kursinya dan jatuh 9.843 kaki ke hutan hujan Amazon.

Dia selamat dari kecelakaan tersebut dan berjalan ke tempat yang aman melalui hutan selama 11 hari.

Pada bulan Desember 2014 Loganair Flight6780 disambar petir saat melakukan perjalanan dari Aberdeen ke Kepulauan Shetland di Skotlandia.

Untungnya, pilot pulih dan menghentikan pesawat yang jatuh hanya pada ketinggian 1.100 kaki di atas tanah, beruntung semua penumpang dan awak tidak terluka.

Menurut Aerotime, pesawat disambar petir rata-rata sekali per tahun atau sekali per 1.000 jam waktu penerbangan.

Biasanya, pesawat terkena sambaran petir pada ketinggian antara 5.000 dan 15.000 kaki dan sering terjadi saat lepas landas atau mendarat.

Aerotime menambahkan, "Meskipun sambaran petir bisa menjadi pengalaman yang sangat tidak menyenangkan bagi awak pesawat dan penumpang, dalam banyak kasus itu tidak menyebabkan banyak kerusakan fisik pada pesawat, juga tidak membahayakan keselamatannya."

Tonton juga:

Baca juga: Insiden Pesawat Jatuh di China, Negara Lain Langsung Awasi Penggunaan Boeing 737

Baca juga: Puing-puing Pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines Ditemukan, Tersebar di Pegunungan

(TribunTravel.com/ Ratna)

Baca selengkapnya seputar kecelakaan pesawat, di sini.