Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sejarah Angkringan Pak Gik yang Legendaris di Semarang Sejak Tahun 1967

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung memadati Warung Sego Kucing Pak Gik Jalan Gajahmada Kota Semarang, Sabtu (27/7/2019) petang.

Pilihan lauknya tumpah ruah tersaji di meja angkringan, jenis sangatlah beragam.

Mulai dari gorengan (bakwan, mendoan, tahu bakso), tempura, sosis, martabak telur, lunpia, pangsit dan  bermacam sate yaitu sate bakso dan sate kerang.

Untuk nasi kucing dihargai Rp 2.500 per bungkus.

Sedangkan lauk hampir semuanya hanya Rp 500.

Untuk minumnya juga seperti angkringan pada umumnya, yaitu teh, susu, kopi, jahe, jeruk dan sejumlah minuman sachet.

Saat memesan es teh, minuman sejuta umat itu hanya dihargai Rp 2.500. (*)

Baca juga: Lezatnya Hidangan Penyetan Tombo Lesu di Sukoharjo, Jeroan Sapi Jadi Menu Utama

Baca juga: 6 Tempat Makan Malam Dekat Sirkuit Mandalika, Bisa Dikunjungi Saat Nonton MotoGP 2022

Baca juga: Truntum, Spot Nongkrong Asyik di Dekat Kampus UNS dengan Ragam Spot Instagramable

Baca juga: Museum ini Pamerkan Karya Pablo Picasso yang Belum Pernah Dipajang di Amerika, Seperti Apa?

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Pak Gik Pemilik Angkringan Pak Gik Semarang yang Lejen Meninggal