Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sepi Turis karena Pandemi, Kota di Thailand Ini Diteror Ratusan Kera yang Kelaparan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monyet yang berkeliaran di Lopburi, Thailand

TRIBUNTRAVEL.COM - Penduduk sebuah kota di Thailand harus mengalami teror kera selama bertahun-tahun.

Bukan tanpa alasan mengapa kera-kera ini menjadi ganas dan menyerang pemukiman manusia.

Kelaparan dan perebutan kekuasaan menjadi alasannya.

Dilansir dari dailystar, Kota Lopburi di Thailand terkenal dengan populasi keranya.

Monyet di Lopburi, Thailand (Flickr/hippotravels)

Baca juga: Ingin Bepergian ke Thailand di Masa Pandemi? Simak Aturan Terbarunya

Keunikan ini yang membuat jutaan turis dari seluruh dunia mengunjungi Kota Lopburi.

Sayang, pandemi Covid-19 memaksa Thailand menutup perbatasannya pada 2020.

Akibatnya jumlah turis yang berkunjung ke Kota Lopburi berkurang drastis.

Padahal keberadaan turis di Kota Lopburo memberi dampak besar bagi kera yang hidup di sana.

Bagaimana tidak, kera-kera ini kerap diberi makanan dan minuman oleh turis.

Kebiasaan ini lama kelamaan membuat para kera ketagihan.

Baca juga: Niat Liburan ke Thailand, Keluarga Denmark Justru Diisolasi di RS setelah Putrinya Positif Covid-19

Monyet yang berkeliaran di Lopburi, Thailand (Flickr/Alessio Spinaci)

Baca juga: Khawatir Varian Omicron, Perjalanan Bebas Karantina Thailand Ditangguhkan Sementara

Supakarn Kaewchot, seorang dokter hewan pemerintah, menjelaskan: "Monyet-monyet itu sangat terbiasa dengan turis yang memberi mereka makan dan kota tidak memberikan ruang bagi mereka untuk berjuang sendiri.

"Dengan perginya para turis, mereka menjadi lebih agresif, melawan manusia demi makanan untuk bertahan hidup. Mereka menyerang gedung-gedung dan memaksa penduduk setempat meninggalkan rumah mereka."

Rekaman yang diambil minggu ini menunjukkan monyet berkumpul secara massal, merobek permen kemasan serta pisang.

Mereka juga terlihat memanjat ke mobil yang bergerak, mencuri dari toko, merebut makanan dari manusia dan berkelahi satu sama lain bersaing untuk mendapatkan makanan dan wilayah.

Baca juga: Turis Asing Pemegang Kode QR Thailand Pass Bisa Masuk, Bebas Karantina dengan Surat Negatif Covid-19

Setelah hidup berdampingan dengan manusia selama beberapa waktu, monyet telah mengembangkan keberanian yang telah menjadi masalah bagi pihak berwenang.

Pada tahun 2020 beberapa kera disterilkan untuk mengekang pertumbuhan populasi, tetapi tidak berhasil.

Petugas lingkungan Narongporn Daudduem sekarang mengatakan bahwa ada rencana untuk membangun tempat perlindungan bagi kera, tetapi gagasan itu sepertinya tidak akan diterima dengan baik oleh penduduk kota.

"Kita perlu melakukan survei terhadap masyarakat yang tinggal di daerah itu terlebih dahulu," katanya.

"Ini seperti membuang sampah di depan rumah mereka dan menanyakan apakah mereka senang atau tidak."

Baca juga: Imbas Varian Omicron, Simak Aturan Terbaru Masuk Thailand untuk Turis Asing

Monyet di Lopburi (Flick/ryan harvey)

Pihak berwenang masih di bawah tekanan untuk melakukan sesuatu tentang masalah tersebut mengingat serangkaian insiden terkait monyet baru-baru ini.

Ketika Thailand dilockdown pada Maret 2020, Lopburi menjadi zona perang hewan karena mereka secara terbuka berkelahi memperebutkan sisa makanan.

Dalam insiden lain pada Februari tahun lalu, monyet-monyet itu menyerbu area kolam renang sekolah dan merusak tempat sampah, berburu makanan.

Penduduk setempat telah mencoba memberi mereka makan makanan cepat saji untuk mencegah serangan, tetapi ini hanya membuat mereka mencari makanan dengan lebih ganas.

"Semakin banyak mereka makan, semakin banyak energi yang mereka miliki," kata Pramot Ketampai, yang mengelola sebuah kuil di Lopburi.

Ambar Purwaningrum/TribunTravel