TRIBUNTRAVEL.COM - Thailand mengumumkan beberapa perubahan pada status perjalanan bebas karantina.
Keputusan ini diambil di tengah kekhawatiran terhadap munculnya varian baru Omicron.
Dilansir TribunTravel dari CNN Travel, Thailand melaporkan kasus Omicron pertamanya pada 6 Desember dan memutuskan untuk mengubah kebijakan perjalanannya segera setelah itu.
Pada Rabu (22/12/2021) malam, tidak ada aplikasi baru untuk pengecualian karantina di bawah skema Thailand Pass.
Baca juga: Turis Asing Pemegang Kode QR Thailand Pass Bisa Masuk, Bebas Karantina dengan Surat Negatif Covid-19
Pemerintah mengatakan bahwa ini adalah penangguhan sementara daripada larangan permanen.
Kendati demikian belum ada tanggal kapan penangguhan itu akan dicabut.
Thailand Pass merupakan salah satu langkah signifikan Thailand menuju pembukaan kembali perjalanan.
Pariwisata menjadi salah satu industri terbesar di Thailand, dengan hampir 40 juta pengunjung pada 2019.
Di bawah ketentuan Thailand Pass, wisatawan yang telah divaksinasi penuh dari negara berisiko rendah dapat mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti karantina pada saat kedatangan.
Thailand Pass dimulai pada 1 November silam.
Baca juga: Imbas Varian Omicron, Simak Aturan Terbaru Masuk Thailand untuk Turis Asing
Menurut rilis berita pemerintah Thailand, sejauh ini 200.000 orang telah mengajukan izin, yang dilengkapi dengan kode QR telepon yang memungkinkan mereka untuk bepergian dengan bebas ke seluruh negeri.
Wisatawan juga dapat memasuki restoran, atraksi, toko, dan tempat umum lainnya menggunakan Thailand Pass.
Wisatawan yang saat ini telah mendaftar dan disetujui tidak akan terpengaruh oleh peraturan baru.
Namun, jika mereka belum masuk ke Thailand, mereka kini diwajibkan menjalani dua kali tes PCR setelah tiba, salah satunya di fasilitas pemerintah.
Baca juga: Penerbangan ke Bandara Thailand Meningkat di Tengah Kewaspadaan Omicron
Selain tes PCR, wisatawan juga wajib menjalani karantina selama 7-10 hari, tergantung dari negara asal.