Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Lebaran 2021

Kenapa Ketupat dan Opor Ayam Selalu Hadir saat Hari Raya Idul Fitri?

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ketupat

Sementara itu, hidangan pendamping ketupat juga memiliki arti tersendiri.

Fadly mengatakan bahwa hidangan tersebut merupakan perwakilan lengkap asimilasi kuliner Nusantara yang terpengaruh dari berbagai budaya luar.

Contohnya kuah kari, sajian yang memiliki pengaruh kuat dari kuliner India.

Ada juga gulai punya pengaruh dari Arab.

Lalu ada balado, kuliner yang memiliki pengaruh dari Portugis, sedangkan semur dan kue kering pengaruh dari Eropa terutama Belanda.

Bahkan manisan merupakan pengaruh dari China.

Tradisi Lebaran lainnya seperti memberikan bingkisan dan hantaran jajanan sudah diterapkan dari zaman dahulu, dilakukan oleh mayarakat multikultural di Indonesia.

Tradisi tersebut akhirnya mengakar hingga saat ini dan menjunjung tinggi toleransi di Tanah Air.

Baca juga: 8 Fakta Unik Maldives, Termasuk Tarian Tradisional Menyambut Hari Raya Idul Fitri

Ketupat untuk sajian Hari Raya Idul Fitri (Sajian Sedap)

Opor ayam

Saat Lebaran di Indonesia, dua sajian yang mungkin tidak pernah terlewat ada di meja makan adalah ketupat dan opor ayam.

Mungkin sebagian dari kita terkadang bertanya-tanya, kenapa ketupat sering kali dihidangkan dengan opor ayam terutama saat Lebaran di Indonesia?

Perpaduan ketupat dan opor ayam ternyata tak hanya sekadar cocok dari rasa saja, tapi ada kisah yang lekat dengan kebiasaan masyarakat Nusantara, membuat kedua hidangan ini seakan tak terpisahkan.

Menurut Travelling Chef Wira Hardiansyah, keterkaitan ketupat dan opor ayam ini ternyata berhubungan dengan kebiasaan orang Nusantara yang disebut ‘otak atik gathuk’ atau mencocokkan sesuatu sebagai tanda pengingat.

“Atau ‘pangeling eling’ yang dikaitkan dengan aspek kehidupan hablum minannaas (manusia dengan segala ciptaan Tuhan) dan hablum minallah (manusia dengan Tuhan),” jelas Chef Wira pada Kompas.com, Kamis (21/5/2020).

“Itulah kenapa ‘otak atik gathuk’ selalu mendapat tempat tertinggi di masyarakat,” sambung dia.

Halaman
123