TRIBUNTRAVEL.COM - Dikenal punya wisata kepulauan yang indah, Maldives merupakan sebuah negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
Bahkan, Islam adalah satu-satunya ngara yang diakui oleh Maldives dengan Kontitusi Maladewa yang disahkan tahun 2008.
Berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri di Maldives ada tradisi sendiri dalam menyambut lebaran yang mereka sebut Kuda Eid atau Fithru Eid.
Kuda Eid merupakan awal dari bulan syawal sekaligus akhir Ramadan.
Maldives biasanya menetapkan tanggal 1,2, dan 3 Syawal sebagai hari libur nasional.
• 10 Negara Terkecil di Dunia, dari Vatikan Hingga Maldives
Berikut ini fakta unik dan tradisi lebaran di Maldives.
1.Tradisi lebaran di Maldives
Masyarakat yang tinggal di desa atau kawasan rural, memiliki cara tersendiri untuk merayakan Idul Fitri atau Kuda Eid.
Mereka akan melakukan tarian tradisional bernama Bodu Beru saat hari raya ini tiba.
Orang-orang turut berpartisipasi dan membawakannya dengan begitu antusias.
Suasana Kuda Eid di Maladewa pun berlangsung dengan menyenangkan dan penuh senda gurau.
Bodu Beru, dikenal sebagai tarian tradisional tertua yang masih tertinggal dari kebudayaan Dhivehi.
Tarian ini diikuti oleh 15 orang yang bernyanyi dan memainkan alat musik drum.
Pesan yang terkandung dalam lagu-lagu yang dibawakan pun beragam, ada yang menyoal cinta, humor, bahkan bercerita tentang kepahlawanan.
Mulanya, musik dan tarian akan dimainkan secara perlahan, namun lama kelamaan, gerakan, musik, juga nyanyian yang dibawakan akan semakin meriah dan atraktif.
Gerakan tarian Bodu Beru juga tidak hanya terdapat satu jenis, melainkan beragam.
2. Orang pertama di Maldives
Orang pertama yang secara resmi berkuasa di Maldives berasal dari India.
Diperkirakan 269 SM, kerajaan di Maldives didirikan oleh pangeran atau putra raja dari India.