"Salah satu penyebabnya adalah kehabisan bahan bakar, abu vulkanik, dan tabrakan dengan burung. Di beberapa kejadian tersebut, kru telah berhasil terbang tanpa dorongan (mesin mati) hingga berhasil mendarat tanpa cedera maupun korban jiwa," tulis Smith.
Kasus Pesawat Terbang dengan Mesin Mati
Tahun 2017 lalu, pesawat penumpang terbesar di dunia, Airbus A380 milik Air France pernah mengalami kejadian mesin mati.
Pesawat Air France pun terpaksa melakukan pendaratan darurat di Kanada.
Kemampuan Air France A380 itu untuk terbang dengan tiga mesin kembali diuji ketika pesawat itu dipulangkan untuk perbaikan.
Namun, kejadian paling terkenal tentang matinya mesin pesawat modern adalah "Miracle on the Hudson" pada Januari 2009.
Saat itu, Kapten Chesley “Sully” Sullenberger mendaratkan Airbus A320 secara darurat di Sungai Hudson, New York, setelah kedua mesinnya mati akibat ditabrak angsa.
"Apa yang dilakukan Sully dan ko-pilot Jeffrey Skiles tidak mudah, dan tidak ada jaminan jika pendaratan bisa berhasil," kata Smith.
Menurut Smith, pesawat terbang juga didesain untuk bisa mendarat hanya dengan satu mesin saja.
"Pesawat yang lebih besar memiliki mesin yang lebih kuat dan alat pengangkat yang membuatnya bisa lepas landas dan mendarat dalam kecepatan rendah," kata Smith.
Baca juga: Kekurangan Pilot, Maskapai Ini Batalkan Lebih dari 100 Penerbangan
Baca juga: Syarat Khusus Agar Bisa Jadi Astronaut, Termasuk Harus Punya Pengalaman Jadi Pilot Pesawat Jet
Baca juga: Unik, Pilot Ini Melangsungkan Pernikahan pada Ketinggian 33.000 Kaki
Baca juga: Tidak Ada Gigi Berlubang jadi Syarat yang Harus Dipenuhi Jika Ingin jadi Pilot, Kenapa?
Baca juga: Pilot di India Dilarang Terbang Selama 48 Jam Setelah Menjalani Vaksinasi, Ini Alasannya
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)