Makanan yang berlemak dan tinggi serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna
Oleh karenanya, jenis makanan inipun akan lebih lama berada di lambung.
Lantaran berada di dalam perut dalam waktu yang lebih panjang, makin banyak pula asam lambung yang akan dihasilkan untuk membantu mencerna makanan tersebut.
Hal ini menyebabkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan lebih tinggi lagi.
Pada waktu sahur dan berbuka puasa, makanan berminyak atau tinggi serat masih bisa dikonsumsi, asal dalam jumlah moderat.
3. Kelola stres
Selain makanan, stres juga memicu asam lambung naik lebih cepat dan hormon tidak seimbang.
Oleh karena itu, amat penting untuk mengelola kondisi psikologis, terlebih di masa pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 ini.
Cari cara untuk mengelola stres, misalnya dengan melakukan hobi, berolahraga, menonton film, atau bermain gim. Dapat pula mempelajari teknik relaksasi atau meditasi agar kesehatan mental tetap terjaga.
4. Jangan langsung tidur setelah sahur
Langsung berbaring setelah makan atau minum juga memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan, terlebih setelah makan dalam porsi banyak.
Penyebabnya, karena tekanan di dalam lambung meningkat.
Oleh karena itu, sebaiknya kita memang tidak langsung tidur setelah sahur, apalagi jika memiliki gangguan GERD.
Baca juga: Cegah Penyakit Asam Lambung saat Berpuasa, Ini 5 Minuman yang Baik Dikonsumsi
Baca juga: Punya Penyakit Asam Lambung? Ini Daftar Buah yang Aman Dikonsumsi
Baca juga: 5 Minuman Pencegah Asam Lambung yang Cocok Diminum saat Sahur dan Buka Puasa
Baca juga: Sebabkan Asam Lambung, 5 Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Ketika Buka Puasa
Baca juga: Punya Sakit Maag? Kamu Bisa Terapkan Cara Berikut Saat Berbuka Puasa, Dijamin Asam Lambung Normal
(TribunTravel/Arimbi Haryas Prabawanti)
Baca selengkapnya tentang Ramadan 2021 di sini.
Baca tanpa iklan