Setiap harinya, Romadhon menyebut bisa menghabiskan rata-rata sebanyak tujuh kilogram (kg) tulang ayam dan dua kilogram tulang kambing.
"Rata-rata tujuh kilogram untuk tulang ayam, tulang kambing dua kilogram. Mulai bukanya biasa dari jam 10.00 WIB dan habisnya juga tidak mesti," tuturnya.
Bubur blendrang Mbak Sri memang dikenal cukup khas.
Rasanya gurih dan sedikit pedas saat lidah menyecap irisan cabai yang ikut diaduk dalam semangkuk bubur.
Namun, sensasi yang mungkin tak kalah nikmat adalah campuran tulang kambing dan ayam yang memenuhi semangkuk bubur blendrang.
Lidah pun tak berhenti bergoyang saat menggigit potongan daging yang masih menempel di sela-sela tulang itu.
Satu lagi yang tak kalah unik, Romadhon mengaku tidak mematok harga untuk menjual bubur blendrang itu.
Dia melayani semua permintaan pengunjung yang bisa sesuka hati memesan bubur sesuai dengan keinginannya.
"Nggak matok harga, mau beli berapapun bisa. Rp 2.000 bisa, kan anak-anak kecil itu kadang mau beli, bisa juga Rp 3.000, Rp 5.000, Rp 10.000 bisa," imbuhnya.
Baca juga: Resep Telur Puyuh Bumbu Rujak, Masakan Sederhana dan Lezat untuk Menu Sahur
Baca juga: 5 Rujak Cingur Enak di Surabaya, Ada Rujak Cingur Joko Dolog dengan Isian Melimpah
Baca juga: 4 Tips Menyimpan Tempe Sisa dalam Kulkas, Dijamin Tak Mudah Busuk dan Bau
Baca juga: TRAVEL UPDATE: 4 Minuman Khas Bali yang Pas untuk Menu Buka Puasa, Cicipi Segarnya Es Bir yang Halal
Baca juga: Nikmatnya Barongko, Takjil Khas Ramadan yang Dulu Jadi Makanan Kaum Bangsawan
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Mencicipi Nikmatnya Bubur Blendrang, Kuliner Selingan Khas Gunungpring Magelang.
Baca selengkapnya tentang kuliner Magelang di sini.